News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Cerita Kevia Naswa Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan, Mengaku Jengkel Melihat Polisi

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kevia Naswa, Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan. | Berikut pengakuan Kevia Naswa, korban yang selamat dari tragedi Kanjuruhan. Meski selamat, kini mata Kevia mengalami kemerahan akibat gas air mata.

TRIBUNNEWS.COM - Kevia Naswa, seorang penonton laga Arema FC dan Persebaya Surabaya, memberikan kesaksiannya setelah menjadi korban selamat dari tragedi Kanjuruhan.

Menurut Kevia, tragedi Kanjuruhan membuatnya mengalami luka-luka di bagian leher, punggung, tangan, kaki, hingga menyebabkan matanya memerah hingga saat ini.

Kevia juga mengaku mengalami pusing setiap ia mencova membuka matanya yang terkena efek gas air mata.

"Besoknya saya merasa leher sama punggung saya kaya patah tulang, enggak bisa gerak, sakit banget. Terus pusing, mata kalau dibuka itu kaya pusing banget. Bisa melihat cuma pusing banget kalau dibuat buka mata."

"Selama sekitar tiga hari setelah kejadian (pusing dan sakit di area leher dan punggung)," kata Kevia dalam tayangan video di kanal YouTube Tribunnews, Rabu (12/10/2022).

Namun kini kondisi Kevia sudah mulai membaik, tinggal menyisakan luka di bagian tangan, kaki dan matanya yang memerah.

Baca juga: Hasil Investigasi Kanjuruhan, Komnas HAM Temukan Pintu 13 Stadion Terbuka: Hanya Kecil

Kevia juga telah mendapatkan obat berupa obat tetes mata dan obat untuk meredakan nyeri.

"Sekarang sudah membaik, normal dan mulai memudar. Sekarang bagian atas mata masih ngerasa bengkak, kalau lihat ke atas kaya ada ganjelan. Untuk mengobati, aku diberi obat tetes mata dan obat minum untuk nyeri," terang Kevia.

Menurut dokter, kondisi mata merah yang dialami Kevia bisa kembali normal setelah menjalani pengobatan selama satu bulan.

Kemudian untuk proses penyembuhan tangannya, Kevia saat ini tengah menjalani fisioterapi, sementara untuk kakinya ia mengobatinya sendiri di rumah.

"Penanganan kesembuhannya, saya sudah ke Poli Mata itu katanya aman, terus untuk tangan saya menjalani fisioterapi, untuk kaki dirawat sendiri. Untuk mata katanya butuh waktu sekitar satu bulan, untuk kembali normal, merahnya hilang," ucap Kevia.

Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM akan Minta Keterangan Dirut Indosiar hingga Ahli Hukum Olahraga

Jengkel Melihat Polisi

Setelah menjadi korban tragedi Kanjuruhan, Kevia mengaku tidak merasa trauma ketika melihat polisi, hanya saja ia merasa jengkel.

Hal itu karena gas air mata yang ditembakkan polisi ketika tragedi Kanjuruhan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini