News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Enam Rekomendasi LPSK Terkait Tragedi Kanjuruhan, Minta Materi Gas Air Mata Didalami

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kolase foto gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan. LPSK memberi enam rekomendasi terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberi enam rekomendasi terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang.

Rekomendasi pertama dan kedua berisikan mengenai pemberian kepercayaan dan pemahaman kepada korban.

LPSK mengatakan perlu ada pengusutan mengenai gas air mata yang digunakan.

LPSK juga memberi rekomendasi terhadap sarana dan SOP stadion di Indonesia.

Menurut LPSK, diperlukan audit secara menyeluruh soal sarana dan SOP stadion di Indonesia.

Ada pula mengenai rekomendasi peningkatan kesadaran operator liga dan pembinaan suporter.

Baca juga: Respons Saran Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan, PSSI Akan Buat Posko Trauma Healing di Malang

Berikut 6 rekomendasi lengkap LPSK berdasar hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan;

Pertama, memberikan jaminan keamanan kepada para saksi dan korban untuk membangun kepercayaan bahwa mereka memiliki peran yang penting untuk mengungkap peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.

Kedua, memberikan pemahaman kepada para korban bahwa mereka memiliki hak untuk mengajukan restitusi atau peristiwa pidana yang mengakibatkan kerugian bagi para korban.

Baca juga: Tak Berkomentar, Ketua PSSI Mochamad Iriawan Hadiri Pemeriksaan Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan

Ketiga, perlu didalami materi gas air mata di peristiwa yang menyebabkan pendarahan mata, iritasi kulit, sakit tenggorokan, dan sesak nafas.

Puing-puing terlihat di lapangan di Stadion Kanjuruhan beberapa hari setelah penyerbuan maut menyusul pertandingan sepak bola di Malang, Jawa Timur pada 3 Oktober 2022. - Kemarahan terhadap polisi memuncak di Indonesia pada 3 Oktober setelah setidaknya 125 orang tewas di salah satu bencana paling mematikan dalam sejarah sepak bola, ketika petugas menembakkan gas air mata di stadion yang penuh sesak, memicu penyerbuan. (Photo by Juni Kriswanto / AFP) (AFP/JUNI KRISWANTO)

Keempat, audit secara menyeluruh fasilitas, sarana, dan SOP di stadion seluruh Indonesia agar memiliki standar keamanan yang tinggi dalam mengantisipasi kejadian-kejadian darurat.

Tempat penyelenggaraan pertandingan harus memenuhi persyaratan keamanan baik huru-hara maupun bencana alam dan memiliki jalur evakuasi.

Kelima, peningkatan kesadaran operator liga, panitia pelaksana, dan media penyiaran tidak hanya terfokus kepada kepentingan bisnis semata.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini