Komnas HAM juga mengaku telah mengantongi jejak komunikasi di balik batalnya usul memajukan jadwal laga Arema vs Persebaya dari semula malam menjadi sore.
"(Eks) Kapolres Malang mengajukan perubahan jadwal pertandingan semula jam 20.00 menjadi jam 16.00 namun ada penolakan dari PT LIB (Liga Indonesia Bersatu) sehingga dilaksanakan sesuai jadwal semula," kata Anam.
"Kami tahu apa yang terjadi, termasuk kenapa (jadwal pertandingan) tidak bisa diubah walaupun salah satu alasannya (perubahan jadwal) soal keamanan. Nanti poin itu kami akan buat di laporan akhir," jelasnya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Kupas Tuntas Soal Obat Ternak, Sepatu dan Tembakan Gas Air Mata
Banyak Sepatu di Lapangan
Menjelang akhir konferensi pers, Anam mengatakan Komnas HAM menemukan banyak sepatu yang bertebaran di lapangan.
Berdasarkan hasil investigasi sementara, sepatu-sepatu itu adalah sepatu suporter yang dilempar setelah mereka panik karena ditembaki gas air mata.
Mereka melempar sepatu sebagai perlawanan pada para polisi yang menembakkan gas air mata.
"Di laporan akhir kami jelaskan titik krusial kenapa kok jatuh korban di pintu-pintu krusial," ujar Anam.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan