Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Exco PSSI Mayjen TNI (Purn) Sonhadji mengatakan PSSI akan mendirikan posko trauma healing di Malang pada Senin pekan depan.
Posko tersebut, kata dia, merupakan respons PSSI menyikapi masukan Komnas HAM RI terkait Tragedi Kanjuruhan Malang.
Hal tersebut disampaikannya usai pengurus PSSI memberikan keterangan kepada Komnas HAM di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Kamis (13/10/2022).
"Termasuk atensi dari Komnas HAM tentang adanya trauma healing. Ini yang digarisbawahi oleh Komnas HAM," kata Sonhadji.
"Dan respons dari PSSI insya Allah Senin depan akan dibuat trauma healing di Malang yang akan menangani masyarakat yang terdampak sampai dengan tenaga medis," sambung dia.
Baca juga: Panggil PSSI hingga Broadcaster Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Bakal Dalami Hal-hal Berikut Ini
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan pihaknya akan mengerahkan dokter dan psikiater di posko tersebut.
Posko tersebut, kata dia, juga ditujukan bagi para pemain sepakbola yang mengalami trauma.
"Nanti dari dokter-dokter dari PSSI," kata Yunus.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara mengatakan pihaknya akan mendalami terkait peran masing-masing pihak baik itu dari PSSI, PT LIB, dan broadcaster terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang pada permintaan keterangan hari ini Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Saksi Tragedi Kanjuruhan Mengaku Dipukul Oknum TNI Ketika Sedang Bantu Evakuasi Penonton Pingsan
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan mendalami soal tanggung jawab masing-masing pihak terkait kejadian tersebut.
"Juga soal bagaimana tanggung jawab masing-masing pihak tersebut, termasuk juga tata kelola persepakbolaan di Indonesia," kata Beka.
Bagaimana pun juga, lanjut dia, PSSI adalah penanggung jawab tertinggi persepakbolaan di Indonesia.
Selain itu, PT LIB merupakan pelaksana kompetisi.
Baca juga: Terkait Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule Bersama Sekjen dan Wakil Ketua Umum PSSI Tiba di Komnas HAM
"Sementara broadcaster lebih bagaimana kemudian kebijakan jam tayang dan sebagainya," kata dia.
Selain akan meminta keterangan kepada para pihak tersebut, kata dia, Komnas HAM juga meminta semua dokumen terkait penyelenggaraan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan tersebut.
"Kami meminta semua dokumen yang terkait dengan penyelenggaraan pertandingan Arema melawan Persebaya kemarin dibawa termasuk juga dokumen-dokumen pendukung lainnya misalnya statuta PSSI maupun juga kebijakan-kebijakan internal," kata dia.