News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BSSN: Kedaulatan Ruang Siber Jangan Sampai Dijajah

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan generasi penerus bangsa jangan sampai menyia-nyiakan perjuangan para pendahulu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan generasi penerus bangsa jangan sampai menyia-nyiakan perjuangan para pendahulu.

Hinsa mengajak seluruh pihak termasuk santri Indonesia menjaga kedaulatan ruang siber.

"Kita pernah dijajah 350 tahun di darat, laut, dan udara, jangan sampai kita terulang dijajah di ruang siber," ucapnya dalam Pelatihan Cyber Security untuk Santri Pesantren di Hotel Millennium, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Menurutnya, santri dengan jumlahnya yang sangat besar memiliki peran strategis untuk ikut berjuang mengamankan ruang siber.

"Menjadi penting para santri mulai menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang TIK, tidak bisa hanya dengan modal semangat," ucap Hinsa.

Baca juga: BIN: Serangan Siber di Indonesia Capai 1,6 Miliar pada 2021

Hinsa berpesan kepada santri untuk mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan dalam pesantren dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika berinteraksi serta menggunakan ruang siber.

Penerima gelar Adhi Makayasa ini mengajak segenap santri yang sedang menempuh pendidikan tingkat pertama untuk fokus belajar dan bijak menyaring informasi yang didapatkan dari ruang siber.

"Yang sedang terjadi sekarang adalah perang siber dan informasi ini terjadi karena perkembangan teknologi dia menjadi center of gravity dari dua evolusi sebelumnya yakni pertumbuhan manusia dan peperangan," ucap Hinsa.

Mau tidak mau, lanjut Hinsa, peradaban dunia sekarang masuk kepada evolusi peperangan generasi padat teknologi di mana hanya dikuasai negara-negara yang memiliki sumber daya.

"Pandemi Covid-19 menjadi titik balik begitu banyaknya aktivitas masyarakat memanfaatkan ruang siber dan mempercepat digitalisasi dalam kehidupan," ucapnya.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan generasi penerus bangsa jangan sampai menyia-nyiakan perjuangan para pendahulu. (Istimewa)

Baca juga: Panglima TNI: BSSN Akan Jadi Leading Sector Pengamanan Aspek Siber KTT G-20

Serangan Cyber ​​​​Meningkat

Direktur Telematika Badan Intelijen Negara (BIN) Nur Djatmiko mengatakan jumlah serangan siber di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Dirinya meminta masyarakat untuk mewaspadai serangan siber terhadap dunia digital.

"Sangat cepat, sangat besar (serangan siber) Jadi memang ini harus menjadi perhatian kita bersama. Kita sampaikan juga adalah kondisi ancaman dan gangguan keamanan siber Indonesia," ujar Djatmiko.

Saat ini, Djatmiko mengungkapkan ada 212,35 juta pengguna Internet di Indonesia.

Sementara serangan siber di Indonesia mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2020 ke tahun 2021 

"Jumlah serangan siber di Indonesia semakin meningkat dari tahun 2020 itu sekitar 496 juta. Dalam satu tahun di tahun 2021 menjadi 1,6 miliar ini betul-betul luar biasa ini peningkatannya," ucap Djatmiko.

Ancaman serangan siber, menurut dia, berpotensi menyebabkan masalah serius terhadap jaringan atau sistem komputer.

Dirinya mengajak masyarakat untuk mewaspadai konten negatif yang tersebar di dunia digital.

"Hoaks, hate speech, dan cyber bullying. Setiap hari ini ada dan pengaruhnya sangat luar biasa. Kalau tidak secara bijak menerima jenis konten negatif ini, maka akan terpengaruh juga," pungkas Djatmiko. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini