Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga hari ini, Senin (24/10/2022) tercatat total 135 orang tewas akibat Tragedi Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) lalu.
Beberapa diantaranya meninggal dunia dalam perawatan rumah sakit.
Menanggapi hal tersebut, Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam menyoroti terkait rekam medik para korban Tragedi Kanjuruhan yang wafat di rumah sakit tersebut.
"Salah satu yang penting sebenarnya soal rekam medik. Di awal-awal itu ada 21-22 orang yang kritis. Itu penting rekam mediknya," kata Anam di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Senin (24/10/2022).
"Teman-teman RS (Rumah Sakit) Saiful Anwar mengatakan bahwa ada pendalaman soal itu, waktu di awal-awal ini, di minggu awal," sambung dia.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas Teknik UMM Meninggal, Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Malang Menjadi 135
Anam mengatakan rekam medik para korban tersebut menjadi penting untuk mengungkap apa sebenarnya yang terjadi.
Ia mengatakan saat proses awal penanganan Tragedi Kanjuruhan, RS Saiful Anwar Malang mengatakan tengah melakukan pendalaman terhadap rekam medik para korban.
Untuk itu, ia berharap RS Saiful Anwar melanjutkan pendalaman tersebut.
"Semoga itu sudah ada hasilnya, jadi tidak hanya catatan medis biasa, tapi ada rekam medik yang lebih mendasar. Misalnya sampel darah, apalah," kata Anam.
Ketika ditanya perihal apakah Komnas HAM akan mendalami terkait hal tersebut, Anam mengatakan saat ini pihaknya tengah menunggu informasi dari rumah sakit.
"Karena waktu itu masih proses awal dan kami dikasih informasinya, belum ada hasilnya. Semoga kalau sudah ada hasilnya kami juga diberitahu," kata Anam.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, korban tragedi Kanjuruhan bertambah menjadi 135 orang.
Salah satu Aremania bernama Farzah Dwi Kurniawan (20) mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Minggu (23/10/2022) malam.