News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perempuan Bersenjata Terobos Istana

Perempuan yang Coba Terobos Istana Dikenal Tertutup, Siti Elina Jarang Ngobrol dengan Tetangga

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Siti Elina (24) yang diduga merupakan wanita bersenjata penerobos Istana Merdeka, Selasa (25/10/2022) (kiri). Suasana kediaman Siti Elina (24) disambangi polisi untuk dilakukan penggeledahan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Identitas perempuan bercadar yang hendak menerobos Istana Merdeka, Jakarta Pusat sambil membawa senjata api akhirnya diketahui bernama Siti Elina dan berusia 24 tahun.

Siti Elina tinggal di Jalan Syawal Raya, RT 13/RW 03, Kampung Mangga, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Nurjanah, istri Ketua RT 13/RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, mengatakan Siti Elina merupakan seorang ibu rumah tangga.

Baca juga: Polda Metro Jaya Geledah Rumah Siti Elina Selama 8 Jam, 16 Item Barang Diamankan

Siti Elina disebutnya biasa disapa Lina. Lina tinggal bersama suami dan kedua anaknya yang masih balita serta kedua orang tuanya.

"Keluarganya (kakak-adiknya) berlayar. Keluarganya berlayar semua. Dia lima saudara. Yang satu sudah meninggal. Jadi tiga abangnya berlayar," kata Nurjanah, Selasa (25/10/2022).

Rumah Lina tampak rindang karena dipenuhi berbagai jenis tanaman bunga dan pohon jambu air yang menjulang tinggi.

Dari luar, kediaman Lina berkelir dominasi merah muda dan bagian pintu berwarna kuning nanas. Rumah lantai dua tersebut nampak sederhana dibandingkan dengan rumah-rumah di sisi depan dan sampingnya.

Baca juga: Wanita Penerobos Istana Presiden Kerap Adakan Pengajian Tertutup Tiap Malam Sabtu

Sejak pagi hingga menjelang sore hari sekira pukul 15.00 WIB, puluhan anggota kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di kediamannya.

Meski tinggal di pemukiman yang cukup padat penduduk, Siti Elina diketahui tidak berbaur dengan masyarakat sekitar.

Kiswoko (36), tetangga Siti Elina menyebutkan bahwa Lina setiap harinya hanya terlihat berjalan mengelilingi pemukiman sekitar sembari membawa dua anaknya yang masih balita.

"Enggak pernah berinteraksi, paling juga ketemu papasan nyapa sekadarnya saja," kata Kiswoko saat ditemui di kediamannya.

Nurjanah pun membenarkan, bahwa Siti Elina tidak berbaur dengan masyarakat sekitar. Tak hanya Lina, suaminya bernama Bahrul Ulum (37) juga merupakan sosok pendiam yang bekerja dalam bidang biro jasa.

"Iya tertutup juga suaminya. Jarang sosialisasi sama orang. Jadi kaya enggak kenal. Saya saja ketemu di jalan enggak nyapa ini. Kalau istrinya ketemu kadang negur," ujarnya.

Baca juga: Mengenal Pistol FN, Senjata Api yang Dibawa oleh Perempuan Penerobos Istana Presiden

Siti Elina alias Lina lanjut Nurjanah sering mengadakan pengajian tertutup yakni setiap malam Sabtu. Menurut Nurjanah, pengajian tersebut tidak melibatkan warga sekitar dan hanya dihadiri jemaah dari luar lingkungan tempat tinggalnya.

"Kalau kata tetangganya, tiap malam Sabtu itu ngadain pengajian di rumahnya. Cuma jemaahnya dari luar, paling kelihatan ada lima-enam motor terparkir," ungkapnya.

Selain itu dalam beberapa hari terakhir, katanya Lina terlihat menjalankan salat berjemaah di musala dan masjid berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Lina juga sering ngajak ibu-ibu ngaji gitu, maksa, cuma pada eggak mau karena ngajinya tertutup begitu," tutur Nurjanah.

Polisi Dalami

Polisi sedang mendalami identitas dan motif perempuan bercadar yang menerobos Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan, pihaknya saat ini sedang memastikan identitas perempuan tersebut dengan metode teknologi face recognation melalui sidik jari elektronik.

Baca juga: Sosok Siti Elina, Wanita Asal Koja yang Bawa Senjata Hendak Terobos Istana Presiden

"Dan tentu kita juga lakukan wawancara secara langsung sehingga kita dapat identitas yang bersangkutan secara tepat berdasarkan SOP scientific," jelas Fadil kepada wartawan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Sampai saat ini ia menegaskan tetap menangani peristiwa itu sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan akan dilakukan pendalaman secara maksimal.

Terkait hal ini Fadil menerangkan, ia memastikan peristiwa itu bisa dicegah dan Jakarta tetap dalam keadaan kondusif.

Ia pun menegaskan agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu khawatir."Kami akan selalu ada selalu siaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat," kata dia.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan bahwa motif perempuan bersenjata yang hendak menerobos Istana Kepresidenan, Jakarta di Jalan Medan Merdeka Utara sedang didalami. Pelaku kini sedang diperiksa oleh kepolisian.

“Saat ini sedang didalami motifnya apa dan seterusnya dan siapa sebenernya yang ada di balik itu, kenapa mesti ke sini, itu sedang kita dalami,” kata Moeldoko.

Eks Panglima TNI tersebut mengatakan bahwa pelaku tersebut memiliki identitas berbeda-beda. Selain diperiksa kepolisian pelaku juga sedang diperiksa oleh psikolog.

Baca juga: Mengulik Emak-emak Asal Koja Buat Heboh di Ring 1 Istana hingga Todongkan Senjata ke Paspampres

“Sedang didalami, bahwa yang bersangkutan sepertinya identitasnya berbeda, berikutnya sepertinya ada, akan dicek lagi didalami oleh psikologi nanti seperti apa,” katanya.

Moeldoko tidak menjelaskan lebih jauh mengenai identitas berbeda yang dimaksud. Hal itu kata dia akan dijelaskan oleh Kepolisian setelah pemeriksaan rampung.

Kata Moeldoko berdasarkan pemeriksaan sementara yang dilakukan Kepolisian perempuan bersenjata yang akan menerobos Istana Kepresidenan Jakarta di Jalan Medan Merdeka Utara, bertindak sendirian dan tidak teroganisasi. “Individu, sementara ini individu,” kata Moeldoko.

Perempuan tersebut kata Moeldoko membawa senjata rakitan tanpa proyektil. Untuk diketahui senjata tersebut sempat ditodongkan ke anggota Paspampres yang hendak menangkapnya.

“Tapi senjatanya memang senjata rakitan ya, itu ada selongsongnya tapi proyektilnya tidak ada, ini lagi didalami semuanya,” kata Moeldoko.

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan Densus 88 Antiteror Polri bakal turun tangan dalam kasus wanita yang menodongkan pistol ke Paspampres di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

"Nanti dari Kadensus 88 tengah melakukan pendalaman kepada tersangka yang tadi diamankan oleh petugas," kata Agus.

Agus mengatakan Densus 88 bakal mendalami motif dari apa yang dilakukan wanita tersebut. Lebih lanjut, Agus menjelaskan pengamanan aparat di sekitar Istana sudah baik.

"Artinya, kesigapan aparat melakukan pengamanan di sekitar Istana cukup baik," ujar Agus.

Baca juga: Telusuri Aktor Lain, BNPT Dalami Motif Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Istana

Jokowi Kunker

Saat perempuan bercadar yang belakangan diketahui bernama Lina ingin melakukan penyerangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang dalam kunjungan kerja ke Kalimantan Timur.

Presiden akan menyerahkan bantuan tunai langsung (BTL) dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) di sejumlah lokasi di Kaltim. Selain itu Presiden juga akan meninjau proyek Ibu Kota Nusantar (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Meskipun Presiden sedang tidak ada di Istana, aksi perempuan membawa senjata di area ring 1 tersebut membahayakan. Terlebih perempuan tersebut sempat menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres yang menghampirinya.

Komandan Paspampres Marsda TNI Wahju Hidajat Soedjatmiko mengatakan perempuan tersebut telah ditangkap anggotanya dan diserahkan kepada pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.“Sudah diserahkan,” katanya.

Wahju mengatakan perempuan tersebut kedapatan membawa senjata api jenis FN pada sekitar pukul 07.00 WIB. Ia meluruskan bahwa perempuan tersebut tidak ditangkap karena berupaya menerobos ke Istana Kepresidenan. Perempuan tersebut ditangkap Paspampres karena tingkah lakunya yang mencurigakan.

Baca juga: Densus 88 Turun Tangan soal Kasus Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Depan Istana Merdeka

Perempuan tersebut berdiri di dekat pos utama Paspampres di depan Istana Merdeka, berada dekat lampu lalu lintas.

“Jadi perempuan tersebut tidak menerobos Istana. Tapi justru berawal dari kewaspadaan anggota kami (Paspampres) yang langsung menghampiri perempuan tersebut dan perempuan tersebut langsung mengacungkan senjata ke arah anggota (Paspampres),” katanya.

Melihat kondisi seperti itu, anggota Paspampres langsung mengambil senjata api yang ditodongkan dan menyerahkan perempuan tersebut kepada anggota Polisi Lalu Lintas yang sedang bertugas di depan Istana.

“Saat ini perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Untuk lebih lanjut silakan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya,” pungkas Wahju. (Tribun Network/dan/fik/igm/m38/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini