Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto menjelaskan alasannya menyindir partai politik (parpol) yang mengaku mendukung Jokowi-Ma'ruf, tapi akrab dengan pengkritik Kabinet Indonesia Maju.
Awalnya, Hasto menjelaskan komitmen yang dibangun bersama seluruh parpol pendukung Jokowi-Ma'ruf pada masa awal pemerintahan.
Saat itu, kata dia, seluruh parpol pendukung berkomitmen bertanggungjawab agar seluruh janji kampanye bisa dipenuhi bahkan mencapai kinerja yang terbaik.
"(Komitmen) itu yang harus dilakukan," kata Hasto di kantor Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (30/10/2022).
Namun, Hasto menuturkan ketika di tengah jalan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf ada parpol mendukung seorang figur yang disebut antitesa Jokowi.
"Ya harusnya dibicarakan baik-baik bahwa sejak itu sikap politiknya memang berbeda dan konsentrasinya juga berbeda," ujarnya.
Baca juga: PDIP Tugaskan Hal Ini kepada Para Purnawirawan TNI-Polri yang Baru Bergabung Menjadi Kader
Menurutnya, saat ini seharusnya parpol pengusung berkosentrasi mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Sebab, jelas Hasto, terkait pemilihan umum (pemilu) 2024 ada tahapannya, yakni pada Oktober 2023.
"Ketika tahapan-tahapan ini dipenuhi dengan baik maka tidak akan menciptakan dinamika yang tidak perlu," ucapnya.
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan saat ini Presiden Jokowi sedang berkosentrasi bagaimana mempercepat pergerakan perekonomian rakyat.
"Itu yang harus kita dukung oleh semua pengusung Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin kecuali ada yang menyatakan berubah," imbuhnya.