Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa pemerintah selalu terbuka dengan peluang kerja sama yang ditawarkan oleh mitra asing kepada Indonesia, termasuk dalam bidang pertahanan.
“Merujuk pada kebutuhan sektor pertahanan, Kantor Staf Presiden mendukung dan siap menjembatani kerangka kerja sama yang akan dijajaki, nanti ujung dari penjajakan itu ada di kebijakan Kementerian Pertahanan,” kata Moeldoko dalam pertemuan dengan Irkut Corporation dan PT. Dirgantara Indonesia, di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis (3/11/2022).
Adapun tujuan dari audiensi antara KSP, PT Dirgantara Indonesia dengan Irkut Corporation, perusahaan produsen pesawat asal Rusia, adalah untuk menjajaki potensi dan peluang kerja sama dalam produksi jet tempur Yak-130.
Baca juga: Detik-detik Sukhoi-35 Rusia Rontok Tersengat Rudal Ukraina, Jet Tempur Ini Nyaris Dibeli Indonesia
Menurut eks Panglima TNI tersebut, jet tempur Yak-130 sendiri memiliki reputasi yang baik karena keunggulannya. Tidak hanya bobotnya yang lebih ringan dari jet tempur lain, Yak-130 juga memiliki sistem kendali yang baik dan ketahanan yang tinggi.
“Yak-130 adalah suatu prototipe yang baik untuk angkatan udara kita dan sangat mungkin hal ini untuk didalami melalui kerja sama dengan PT. Dirgantara Indonesia. Terlebih lagi ada peluang bahwa market Yak-130 ini bukan hanya di Indonesia, tapi bisa diproyeksikan kepada market ASEAN juga,” katanya.
Sementara itu, Irkut Corporation akan mengikuti serangkaian acara Indo Defence Expo dan Forum 2022 di di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, dari tanggal 2 hingga 5 November. Pameran bertajuk “Peace, Prosperity, Strong Defence” itu merupakan event internasional yang memamerkan industri pertahanan darat, laut, dan udara.
“Kami sangat berterimakasih atas dukungan dari pihak Indonesia. Menurut kami, skema kerja sama antara Indonesia dan Irkut Corporation akan secara efektif mendukung ekonomi nasional karena bisa membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada pemasukan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Irkut Corporation, Andrey Boginskiy.