News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aksi Massa 212

KSP Nilai Tuntutan Jokowi Mundur dari Massa Aksi 411 Tidak Berdasar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa dari gabungan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) membawa poster bertuliskan Jokowi Mundur saat menggelar aksi demonstrasi 411 di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022). Beberapa tuntutan yang disampaikan antara lain meminta harga bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pokok diturunkan, serta mendesak keadilan hukum ditegakkan. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Organisasi Massa (Ormas) yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (4/11/2022). Aksi unjuk rasa yang digelar sejak siang hingga malam tersebut menuntut Presiden Jokowi mundur dari jabatanya.

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menegaskan, bahwa tuntutan massa aksi 411, tersebut sangat absurd dan tidak berdasar.

“Tuntutan ini selalu mereka sampaikan secara berulang-ulang. Ini menandakan bahwa tuntutan itu sangat absurd, tidak berdasar, dan tidak nyambung dengan kebutuhan masyarakat,” kata Juri, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (4/11/2022).

Lebih lanjut Juri mengatakan, saat ini masyarakat tahu bahwa pemerintah sedang bekerja keras untuk menyelesaikan pandemi COVID19, dan mengantisipasi berbagai dampak masalah akibat persoalan global.

Baca juga: Aksi 411 Hari Ini, PA 212 Pastikan Rizieq Shihab Tak Hadir, Pihak Istana Sebut Jokowi ke Jatim

Seperti krisis pangan, energi, dan krisis keuangan global. Saat yang sama terus melanjutkan program program prioritas nasional untik membawa kemajuan Indonesia lebih cepat.

“Jadi kalau tuntutannya Presiden Jokowi mundur, sudah pasti tidak akan dihiraukan oleh masyarakat dan dianggap hanya membuat kegaduhan saja,” kata Juri.

Mantan Ketua KPU RI ini menilai, aksi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) tersebut, sebenarnya sebuah konsolidasi politik berbalut demonstrasi, yang sangat kontra-produktif dan tidak mendidik masyarakat.

“Ini bentuk konsolidasi politik yang dilakukan di jalanan. Sebaiknya konsolidasi dilakukan dengan mencari dukungan politik. Berikan hal-hal yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat, bukan dengan memanfaatkan moment-moment seperti ini yang justru menggangu kepentingan masyarakat,” pungkas Juri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini