News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei Indekstat Rilis 10 Poin Kinerja Pemerintah Tak Memuaskan, Soal Stabilitas Harga Termasuk BBM

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Massa dari Mahasiswa dan Buruh gelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kota Batam, Senin (19/9). Ribuan massa dari Buruh dan Mahasiswa Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM.

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga teratas ketidakpuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo berkaitan dengan menjaga stabilitas harga.

Di urutan pertama, sebesar 70,6 persen masyarakat merasa kinerja pemerintah tidak baik dalam menjaga stabilitas harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kemudian, di angka 62,3 persen masyarakat tidak puas terkait menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Disusul ururan ketiga, 52,0 persen masyarakat tidak puas dengan pemerintah dalam menjaga stabilitas minyak goreng. 

Adapun 10 prioritas masalah utama dengan penilaian buruk dan sangat buruk, ialah: 

- Menjaga stabilitas harga BBM 70,6 persen
- Menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok 62,3 persen
- Menjaga stabilitas harga minyak goreng 52,0 persen
- Memberantas korupsi 44,4 persen
- Mengurangi uutang pemerintah Indonesia 43,2 persen
- Menjaga stabilitas gas LPG 42,9 persen
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 40,5 persen
- Menghapus pegawai outsourcing 39,1 persen
- Membuka lapangan kerja baru 38,3 persen
- Penghapusan kelas BPJS Kesehatan 36,7 persen

Survei Indekstat yang dirilis hari ini dijelaskan oleh Deputi Direktur Eksekutif Indekstat Rikola Fedri diambil dari sampel 1.200 responden yang dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling.

Baca juga: Survei Indekstat: Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi 63 Persen, Paling Tinggi di Jateng

"Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan protokol kesehatan pada 10-19 Oktober. Margin of error kurang lebih 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95%," kata Rikola di Morrisey Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini