TRIBUNNEWS.COM - Inilah kumpulan puisi Hari Pahlawan yang dapat dibacakan untuk menyebarkan semangat juang.
Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Pada momen peringatan Hari Pahlawan digunakan untuk mengenang dan menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur.
Sejumlah kegiatan dapat dilakukan untuk mengisi peringatan Hari Pahlawan.
Satu di antaranya yakni dengan membaca puisi Hari Pahlawan.
Oleh sebab itu, simak kumpulan puisi Hari Pahlawan yang bisa dibacakan untuk memeriahkan peringatan tersebut.
Baca juga: 20 Ucapan Hari Pahlawan 10 November dalam Bahasa Inggris, Lengkap Dengan Terjemahannya
Kumpulan Puisi Hari Pahlawan
PEJUANG NEGERI
Hei pahlawan Indonesia
Tiada lelah engkau mengabdi
Mengorbankan seluruh jiwa, raga, dan nyawa untuk negeri ini
Tak gentar semangat dalam jiwa yang kau miliki
Hei Pemuda Pemudi negeri ini
Engkaulah generasi harapan negeri ini
Bangunlah negeri dan jagalah bumi pertiwi
Kobarkan semangat dalam jiwa dan kibarkan Sang Merah Putih
Perjuanganmu tidak seperti dahulu
Melawan banyaknya penjajah sampai bertumpah darah
Engkaulah generasi harapan bangsa ini
Yang harus tetap maju tanpa kenal kata menyerah
DIPONEGORO
oleh Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini, tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Pahlawan 10 November, Cocok untuk Unggahan Media Sosial
KUUKIR NAMAMU, PAHLAWAN
Seperti awan merajut hujan
kusulam namamu di langitku
langit yang Allah bentangkan melalui perihmu
oksigen segar kemerdekaan
yang mengalir dari sesak dadamu
kuhirup seperti aliran sungai surgawi
Seperti akar merambat tanah
kuukir namamu, Pahlawan
dalam-dalam
bukan untuk kukenang
bukan untuk menghiasi bilikku
namun, petuah perjuangan bagiku
Apa yang menggerakkan beranimu?
Apa yang mendobrak takutmu?
Di mana gentar itu?
Tentu saja… tentu saja… ia sirna
pada detik cintamu pada Indonesia terusik
pada detik itu… kekuatan yang tak tampak menguatkanmu
Aku akan berdiam sejenak
di tendamu malam ini
beberapa saat saja
hingga kulitku merasakan dinginmu
dan perutku merasakan laparmu
mataku merasakan perihmu
lalu aku akan mengambil
sisa-sisa aura kosmosmu yang menjejak
kuserap dalam pori-poriku
kuhirup sekuat-kuatnya
hingga mengalir ke dalam nadiku
hingga kuharap kau tahu, kini aku yang jaga merdeka itu
Kuukir namamu, Pahlawan
pada gunung, pada laut
pada udara, pada puisi burung
di tiap huruf namamu, Pahlawan
ada suku kata merdeka
ada doa… untukmu
Dikutip dari unida.gontor.ac.id
Baca juga: TNI AL dan Kemensos Menggelar Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2022 di KRI Semarang-594
SYAIR UNTUKMU PAHLAWAN
Demi sang negeri
Kau korbankan jiwamu
Demi sang bangsa
Rela kau pertaruhkan nyawamu
Maut yang menghadang di medan tempur
Kau bilang itu hanyalah hiburan
Nampak jelas raut wajahmu
Tak segelintirpun rasa takut
Semangat membara di dalam jiwamu
Taklukkan mereka penjajah negeri
Harimu yang berwarna merah membara
Pembunuhan, pembantaian yang dihiasi bunga api
Mengalirkan sungai darah di hadapanmu
Bahkan saat mata air darah itu
Mengalir dari tubuhmu
Namun, tak dapat runtuhkan benteng semangat juangmu
Bambu runcing yang selalu setia menemanimu
Kaki telanjang penuh luka
Pakaian lesuh dengan seribu wangi
Basah badanmu kering badanmu
Kini menghantarkan bangsa ini
Ke dalam kemerdekaan yang hakiki
Baca juga: Tema Hari Pahlawan 2022: Pahlawanku Teladanku, Simak Logo, Makna, dan Pedoman Pelaksanaan
TERIMAKASIH PAHLAWAN
Kuucapkan terima kasih untuk kalian yang di sana
Yang mati karena berani
Yang mati karena yakin
Yang mati karena benar
Kuucapkan terima kasih
Untuk jasad yang sekarang menjadi abu
Karena kalian kami merdeka
Karena kalian merah putih tegak di pucuk langit garuda
Menjulang menjadi bukti darah dan nyawa telah tertaruh
Kuucapkan terima kasih
Untuk keberanian kalian
Keberanian yang tumbuh di dasar hati
Menjalar merenggut darah
Tiada takut kalian berperang
Bahkan matipun mau dikau
Kuucapkan terima kasih
Untuk setiap doa
Doa yang setiap hitam terbang ke langit
Doa yang tiada henti hentinya kalian tasbih
Untuk kami, Indonesia mendatang
Kuucapkan terima kasih
Tanah yang kami injak
Air yang kami minum
Adalah darah dan nyawa
Yang dulu melayang
Kuucapkan terima kasih
Sekali lagi, kuucapkan terima kasih
Untuk kalian yang sekarang sudah di surga
Tersenyum melihat garuda terbang tinggi
Baca juga: Petunjuk Pelaksanaan Hening Cipta Serentak 60 Detik di Peringatan Hari Pahlawan, 10 November 2022
KARAWANG BEKASI
oleh Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garsi batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)