TRIBUNNEWS.COM, BALI- Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Bali, Payas Agung, saat menyambut tetamu negara dalam acara jamuan makan malam alias gala dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Selasa (15/11/2022) malam.
Ditemani Ibu Negara Iriana, Jokowi tampak menyambut kepala negara anggota G20 yang sebagian besar mengenakan pakaian batik.
Baca juga: Ketika Megawati dan SBY Duduk Satu Meja Jelang Acara Gala Dinner KTT G20 Bali
Sebenarnya, apa makna dan filosofi baju adat Bali?
Payas Agung atau busana agung merupakan pakaian dengan tingkatan tertinggi semasa zaman kerajaan di Bali.
Sebuah penelitian Universitas PGRI Mahadewa, Denpasar, Bali menerangkan, "Dahulu rias dan busana ini penggunaannya sangat terbatas, hanya diperuntukkan bagi keluarga kerajaan, selama berlangsungnya prosesi upacara-upacara adat dalam perjalanan kehidupan manusia, sesuai tradisi Bali."
Adapun tradisi yang dimaksud "seperti upacara memasuki usia remaja atau Munggah Deha, upacara potong gigi, serta prosesi pernikahan kalangan keluarga."
Menukil penjelasan di laman Kominfo Bali, disebutkan bahwa busana adat Bali memiliki makna dan filosofi tersendiri.
Disebutkan bahwa busana adat Bali untuk membungkus tubuh manusia dalam perwujudan bhuana alit, seperti ungkapan "suci itu indah, indah itu belum tentu suci".
Baca juga: Para Pemimpin Dunia Kenakan Batik Saat Welcoming Dinner KTT G20
"Bagi laki-laki, Udeng (merupakan) simbol Ongkara (kata yang sangat suci dalam agama Hindu -red). Ujung ikatan (merupakan) simbol Arda Chandra, Kancut simbol pengendalian diri. Kancut yang berukuran pendek untuk pria yang belum menikah, dan bagi yang sudah menikah menggunakan kancut panjang," demikian penjelasan Kominfo Bali.
"Selendang pengendalian emosi, karena di perut timbulnya emosi, maka harus diikat."
Selanjutnya, sandal menyimbolkan landasan kehidupan dalam cerita Ramayana, yang mengandung 8 unsur ajaran kepemimpinan, karena sandal bersentuhan langsung dengan bumi, di mana ada unsur Panca Maha Bhuta atau lima elemen dasar pembentuk alam.
Sajikan aneka menu makanan
Dalam jamuan makan malam itu tampak hadir para menteri Kabinet Indonesia Maju, serta para Presiden dan Wakil Presiden RI terdahulu seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, hingga Try Sutrisno.
Baca juga: KTT G20 di Bali, Produsen Diingatkan Bersihkan Sampah Plastik
Jamuan makam malam (dinner), yang digelar panitia KTT G20 di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. (Istimewa)
Aneka Kuliner Nusantara Puaskan Lidah Petinggi G20