News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perkuat Ketahanan Pangan Daerah, Ganjar Kenalkan Olahan Tepung Mocaf dari Singkong

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau pabrik rumahan penghasil tepung mocaf di Desa Giritirto, Kebumen, Selasa (15/11/2022).

“Makan oyek itu sudah biasa, mengolah oyek mereka tahu, teknologinya mereka ngerti. Justru sekarang ada perbaikan, improvement-nya terjadi dibuatlah makanan yang menarik,” kata Ganjar.

Beberapa turunan olahan pangan lain yang dibuat di sana yakni Sagon dan Brownies.

Melihat hal itu, Ganjar optimis di Indonesia tidak akan kekurangan pangan.

Baca juga: Ganjar Pranowo Diharapkan Bisa Mengembangkan Kebudayaan dan Kesenian di Nusantara

"Dalam konteks ketahanan pangan, saya haqul yaqin dari awal kita tidak pernah kesulitan. Kreativitas seperti ini sudah turun temurun dari nenek moyang," kata Ganjar.

Di Kecamatan Karanggayam, terdapat lahan singkong seluas 28 hektare dan 626 jenis usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 754 orang yang dikenal sebagai penghasil oyek berjumlah 60 KK.

Ganjar pun mendorong agar tepung mocaf Kebumen dapat diproduksi secara massal sehingga harganya dapat bersaing dengan tepung dan beras konvensional.

"Jadi kalau bicara alternatif, mereka sudah siap. Tapi memang kalau produksi belum tinggi, maka kalau kompetisi dengan makanan-makanan konvensional, tepung atau beras itu kalah, ini harganya masih tinggi," ujar Ganjar.

Ganjar juga tak lupa untuk mempromosikan tepung mocaf Kebumen tersebut agar semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi.

Lebih lanjut, Ganjar juga menginginkan agar tepung mocaf Kebumen mampu memasuki pasar penjualan yang lebih luas dengan mendaftarkan produk-produknya ke e-katalog.

"Yang masih dalam catatan kita soal packaging, kedua cara memasarkannya. Maka nanti kita akan bantu promokan, mudah-mudahan lebih bagus pengelolaannya," ucap Ganjar.

"IP-IRT sudah dapat, tinggal nanti yang berikutnya kita urus sertifikat halalnya. Kalau sudah bagus, izinnya lengkap, kita dorong ke e-katalog lokal agar makin banyak yang membeli," lanjutnya. (Tribunnews.com/ Tribunjateng.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini