Namun perlu diketahui, alat musik angkluk telah dimainkan seejak abadke-7.
Pada saat itu, orang-orang Baduy dari Desa Kankes ketika mengadakan upacara tradisional, mereka masih memainkan alat musik angklung.
Sebagai informasi, terdapat berbagai jenis alat musik angklung.
Sati di antaranya yaitu angklung yang diberi nama angklung bungko.
Angklung tersebut berasal dari perbatasan Cirebon dan Indramayu, tepatnya di Desa Bungko.
Masyrakat meyakini, angklung Bungko telah berusia 600 tahun dan masih terawat.
Kemudian ada juga angklung yang bernama angklung Gubrag.
Angklung Gubrag berasal dari Desa Cipining, Bogor.
Masyarakat sekitar mengatakan angklung Gubrag berasal dari cerita rakyat bencana gagal panen yang menyebabkan kelaparan.
Masyarakat mempercayai bencana tersebut datang karena Dewi Sri marah.
Oleh karena itu, masyarakat melakukan ritual dengan mengadakan pertunjukan seni angklung.
Tujuannya untuk mengundang kembali Dewi Sri agar turun ke bumi agar tanaman padi menjadi subur.
Kemudian tradisi angklung menjadi berkembang.
Terdapat unsur gerak dan ibing (tari) yang ritmis dengan pola dan aturan-aturan tertentu.