Cucu Proklamator sekaligus Presiden pertama RI Sukarno itu lalu menyinggung soal sang kakek yang mengagumi pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Puan menyatakan, Bung Karno kemudian berguru kepada KH Ahmad Dahlan dan menjadi anggota Muhammadiyah tahun 1938.
“Bung Karno mengabdikan diri kepada Muhammadiyah sebagai guru sekaligus ketua majelis pendidikan dan pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu,” tuturnya.
Puan lalu mengucapkan selamat bermuktamar kepada warga Muhammadiyah. Dalam Muktamar juga akan dilakukan pemilihan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027.
“Selamat bermuktamar bagi keluarga besar Muhammadiyah, semoga acara dapat berjalan dengan lancar,” sebut Puan.
Selain PP Muhammadiyah, Muktamar kali ini sekaligus akan memilih kepemimpinan PP Aisyiyah yang merupakan organisasi perempuan Muhammadiyah.
Seperti tema Muktamar ini, Puan berharap perempuan Muhammadiyah dapat berkemajuan mencerahkan peradaban bangsa.
“Selamat bermuktamar juga bagi Aisyiyah dan saudara-saudara perempuan Muhammadiyah. Aisyiyah merupakan pilar penting Muhammadiyah dalam menjalankan fungsi dakwah dan sosial,” urainya.
Acara Muktamar Muhammadiyah ke-48 ramai dihadiri warga Muhammadiyah dari berbagai penjuru Indonesia.
Pembukaan Muktamar Muhammadiyah pun dimeriahkan oleh sejumlah acara, termasuk penampilan tarian-tarian dan pertunjukan budaya lainnya. Usai acara, banyak peserta dan penggembira Muktamar yang menyalami dan meminta untuk berfoto bersama dengan Puan yang melayani dengan baik.
“Semoga silaturahmi ini dapat memperkuat jalinan keluarga Muhammadiyah,” tutup Puan.