News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Investasi Ilegal Masih Akan Tetap Marak di Indonesia, Begini Penjelasannya

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tongam Lumban Tobing.Investasi Ilegal Masih Akan Tetap Marak di Indonesia, Begini Penjelasannya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Tobing mengatakan investasi ilegal masih akan tetap marak terjadi di Indonesia.

"Investasi ilegal ini bagaimana pun juga masih akan marak. Karena masih ada masyarakat yang mau ditipu," kata Tongam, dalam Polemik Darurat Kejahatan Online, disiarkan langsung di laman YouTube MNC Trijaya, Sabtu (19/11/2022).

Kemudian, Tongam mengibaratkan investasi ilegal ini seperti prinsip ekonomi supply and demand (penawaran dan permintaan).

"Supply-nya itu pelaku-pelaku investasi ilegal ini, masih berkeliaran. Karena demand-nya masyarakat kita masih ada yang mau ikut," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Tongam, jika dilihat dari sisi pelakunya, maraknya investasi ilegal ini disebabkan dua faktor.

Pertama, jelas Tongam, kemajuan teknologi informasi saat ini memudahkan pelaku untuk membuat situs, aplikasi, dan penawaran-penawaran di media sosial.

"Yang juga memang sangat mudah diterima masyarakat," tuturnya.

"Kedua, juga memang penawaran-penawaran itu banyak lintas negara ya. Dari luar negeri, yang sangat mudah juga kita terima," sambung Tongam.

Sementara dari sisi masyarakat. Tongam mengatakan, masih ada kecenderungan mudah tergiur dengan investasi tinggi.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Hentikan Sembilan Perusahaan Investasi Ilegal, Berikut Daftarnya

"Ditawarkan bunga 1 persen ikut. Dapat mobil, cepat dapat rumah," katanya.

Selain itu, ia menjelaskan, tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan dan investasi yang masih perlu ditingkatkan.

"Jadi tingkat pendidikan formal tidak berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangan. Karena (korban) yang tertipu juga sangat banyak," ucap Tongam.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini