TRIBUNNEWS.COM - Korban jiwa akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 56 orang.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman kepada Tribunnews.com.
"Bupati Cianjur baru saja menginformasikan kepada Kompas TV bahwa 56 orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat," ujar reporter dalam Live YouTube Tribunnews.com, Senin (21/11/2022) sore.
Namun untuk korban luka-luka masih sama dengan update sebelumnya yakni sekira 700 orang.
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto juga mengungkapkan adanya bangunan yang mengalami rusak berat di Kabupaten Cianjur di antaranya tujuh rumah, satu pondok pesantren, RSUD Cianjur, 3 gedung pemerintah.
Serta tiga fasilitas pendidikan dan sarana ibadah hingga 1 cafe.
Baca juga: UPDATE Korban Gempa Cianjur: 46 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Lainnya Luka-luka
Kemudian kerusakan juga terjadi di Kabupaten Bogor yakni sebanyak 4 unit rumah mengalami rusak dan kini masih dalam proses pendataan.
Lebih lanjut, Surhayanto mengatakan pihaknya bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melakukan pendampingan terkait langkah-langkah penanganan gempa di Kabupaten Cianjur.
Selain itu, BNPB juga akan membangun posko penanganan bencana serta mengirimkan logistik bagi pengungsi di beberapa daerah terdampak.
"Saat tanggap darurat seperti ini, bagi daerah terdampak betul-betul bisa tertangani kebutuhan dasarnya," jelas Surhayanto.
Sebelumnya, gempa berskala magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) sekira pukul 13.21 WIB.
Gempa yang berpusat di 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur itu terasa hingga DKI Jakarta.
Menurut Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut memiliki potensi merusak.
"Mohon hindari bangunan retak dan tebing yang berpotensi longsor," jelas BMKG dalam unggahanya di akun Instagram, @infobmkg.
Baca juga: Korban Gempa Bumi di Kampung Munjul Desa Gasol Terlihat Bergelimpangan