TRIBUNNEWS.COM - Evakuasi terhadap korban gempa Magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, terus dilakukan hingga saat ini.
Namun, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, proses evakuasi mengalami kendala karena akses jalan yang tertutup.
Yakni di Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Jalur menuju ke desa Mangunkerta tak bisa dilintasi, karena tertutup material longsor.
Proses evakuasi pada daerah itu pun masih belum bisa dilakukan hingga sore ini.
"Masih ada daerah yang terisolasi, yang belum bisa diakses kendaraan."
"Sehingga kita utamakan jalan dulu, sehingga bisa akses kepada warga masyarakat yang terisolasi untuk dievakuasi."
"Di Kecamatan Cugenang, tepatnya di desa Mangunkerta," tutur Herman, Senin (21/11/2022) dikutip dari tayangan Breaking News MetroTv.
Herman mengatakan, akibat dari gempa yang terjadi siang tadi menyebabkan longsor yang parah di sekitar Kecamatan Cugenang karena memang merupakan wilayah tebing.
"Longsornya sangat luar biasa, sangat hebat sekali, mobil pun tidak bisa masuk, pun roda dua juga tidak bisa masuk."
"Sekali lagi warga di sana belum bisa dievakuasi, karena akses jalannya belum bisa ada yang bisa masuk ke sana," kata Herman.
56 Orang Meninggal Dunia
Herman Suherman juga memastikan korban tewas akibat gempa Cianjur ini bertambah.
Menurut informasi yang disampaikan Herman pukul 16.52 sore ini, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 56 orang.