Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan mengajukan drone dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan. (alutsista) pada tahun 2023.
Pengadaan Drone tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono akan didatangkan dari Amerika Serikat dan Turki.
"Dari kemarin itu ada dari Turki, kemudian ada dari Amerika juga," ujarnya di Mabes TNI AL pada Selasa (22/11/2022).
Pengadaan itu pun disebutnya dilakukan melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan), sebab jumlahnya yang besar.
"Kemhan (pengadaanya). Kalau tingkatannya besar itu kan Kemhan," katanya.
Baca juga: Iran Isyaratkan Bantu Rusia dalam Membuat Drone untuk Perang di Ukraina
Difokuskannya pengadaan alutsista terhadap drone disebabkan kebutuhan pertahanan ke depannya.
Menurut Yudo, pengadaan drone telah menyesuaikan dengan kondisi lingkungan strategis di masa mendatang.
"Drone ini kan memang dibutuhkan dengan peralatan ke depan. Kemudian peperangan ke depan, sehingga kita pengadaan drone itu pasti."
Nantinya drone-drone tersebut akan menjadi tanggung jawab masing-masing Kapal perang Republik Indonesia (KRI).
"Kalau sifatnya drone-drone kecil bisa langsung dikendalikan KRI. Jadi nanti KRI yang bertanggung jawab untuk mengendalikan," kata Yudo.
Sebelumnya KSAL, Laksmana TNI Yudo Margono menyatakan, target TNI AL terhadap alutsista akan dilakukan modernisasi hingga tahun 2024.
Yudo mengatakan, setidaknya 80 persen Alutsista TNI AL yang ditargetkan untuk dimodernisasi termasuk kapal-kapal yang dimiliki TNI AL.
"Pembangunan mudah-mudahan nanti sampai tahun 2024 nanti bisa mencapai lebih dari 60 persen lah minimal 80 persen," kata Yudo Margono di atas KRI Dewa Ruci saat melakukan pelayaran di perairan Kepulauan Seribu pada Jumat (2/9/2022).