Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu ketidak harmonisan antar-komisioner tengah melanda Komisi Informasi Pusat (KIP).
Terkait itu, Ketua KIP, Donny Yoesgiantoro menampiknya.
Memang ada perbedaan pandangan, tetapi bukan berarti terdapat ketidak harmonisan di antara komisioner KIP.
Perbedaan pandangan pun disebut Donny merupakan hal yang biasa dalam berdemokrasi.
"Itu bagian dinamika demokrasi dan berorganisasi," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Antar-Komisioner Tidak Harmonis Dinilai Pengamat Penyebab Buruknya Kinerja KIP
Hanya saja, saat ini organisasinya perlu untuk lebih memperhatikan etika dalam penyampaiannya.
"Agar perbedaan tersebut tidak mengganggu kinerja lembaga," ujarnya.
Meski berbeda pandangan, Donny menyebutkan bahwa setiap komisioner tetap memiliki semangat yang sama yaitu,
"Membangun transparansi badan publik lewat partisipasi publik."
Sebelumnya pengamat kebijakan publik menemukan adanya beberapa poin masalah yang kini melanda dan harus menjadi perhatian KIP.
Pertama, adanya isu ketidak harmonisan hubungan antar-komisioner.
Ketidak harmonisan itu ditengarai karena adanya perbedaan kepentingan masing-masing komisioner.
Kemudian ketidak harmonisan juga disebut terkait dengan pemanfaatan fasilitas kedinasan lembaga dan etika kunjungan kedinasan.
"Kurang harmonis tersebut lebih kepada persoalan ambisi mempertanyakan kredibilitas satu dengan yang lain, saling memberikan sentimen negatif pada masing-masing posisi, dan kinerja kedinasannya," kata pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio dalam acara Bincang Media untuk Keterbukaan Infomasi, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: KIP: Maluku Utara Masuk Kategori Buruk Dalam Indeks Keterbukaan Informasi Publik
Tidak harmonisnya hubungan antar-komisioner disebut Agus dapat berpotensi mengabaikan tujuan mengawal transparansi informasi dan kredibilitas badan publik.
Selain ketidak harmonisan, KIP juga disebut tengah menghadapi permasalahan lain yang tak kalah penting.
"Belum lagi isu jabatan ganda yang beberapa waktu lalu juga sempat menjadi perbincangan," ujarnya.
Permasalahan tersebut pun pada akhirnya dinilai Agus mempegaruhi kinerja KIP. Sebab para komisionernya sering kali tidak satu kata secara internal.
Menurut Agus, kinerja KIP kini cenderung tidak terdengar lagi.
"Peran KIP hingga saat ini belum dirasakan oleh publik dan kinerja KIP nyaris tak terdengar publik. Kalaupun ada terlihat tidak menyatu," katanya.(*)