TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ingatan anak, korban Tragedi Kanjuruhan terhadap peristiwa tragis belum sepenuhnya dapat dilupakan.
Hal ini diungkap oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur yang terus menganalisa rasa trauma akibat Tragedi Kanjuruhan yang masih membekas pada benak korban, terutama anak-anak.
"Masih banyak anak-anak ketika diajak omong masih teringat (Tragedi Kanjuruhan) dan kemudian menangis. Kondisi-kondisi tersebut berusaha kami cegah agar trauma anak dapat diatasi," ujar Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Anwar Solihin ketika dikonfirmasi, Jaumat (25/11/2022).
Sejuah ini, sebanyak 38 anak korban Tragedi Kanjuruhan tengah mendapat pendampingan oleh LPA.
Menurut Anwar, pendampingan pola asuh anak menjadi fokus LPA untuk menghilangkan trauma pada anak imbas kericuhan Kanjuruhan.
"Assessment harus berlanjut terutama pola pengasuhan," imbuhnya.
LPA menduga masih banyak anak-anak yang luput mendapat pendampingan dari LPA.
Kendati demikian, Anwar mengaku belum tahu pasti jumlah anak korban Tragedi Kanjuruhan yang belum tersentuh bantuan pendampingan psikis.
"Kalau untuk yang belum tercover kami belum mendapat data resminya.Anak yang jadi tulang punggung, kemudian anak-anak yang belum mendapatkan hak pendidikan, hak kesehatan dan sebagainya. Sebenarnya masih banyak anak-anak yang belum kita jangkau karena masalah waktu dan kriteria," paparnya.
Baca juga: Dua Pasal Ditolak, Tim Gabungan Aremania Batal Buat Laporan Tragedi Kanjuruhan di Bareskrim Polri
Terakhir, Anwar menegaskan pihaknya masih berfokus pada pendampingan psikis anak dengan menggandeng donatur yang peduli.
"Parenting pengasuhan 38 anak akan kami kuatkan. Ketika ada persoalan pengasuhan akan kami dampingi. Seperti korban Kanjuruhan yang ayahnya meninggal kemudian anaknya diasuh oleh kakeknya inilah yang membutuhkan dukungan," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul LPA Jawa Timur Sebut Anak-anak Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Alami Trauma,