TRIBUNNEWS.COM - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono resmi menjadi calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Hal ini sesuai Surat Presiden (Surpres) yang dikirimkan Joko Widodo (Jokowi) ke DPR RI, Senin (28/11/2022).
"Nama yang diusulkan oleh Presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa SE.MA.Msc adalah Laksamana TNI Yudo Margono SE.MM, Kepala Staf Angkatan Laut atau KSAL yang menjabat saat ini," ungkap Ketua DPR RI, Puan Maharani, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Terkait pemilihan Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno, membeberkan alasannya.
Menurut Pratikno, alasan Jokowi menunjuk Yudo Margono jadi calon Panglima TNI agar terjadi rotasi matra.
“Ya bisa jadi salah satu pertimbangannya. Saya kira itu salah satu pertimbangannya,” ungkap Pratikno ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Harta Kekayaan KSAL Yudo Margono, Calon Tunggal Panglima TNI, Capai Rp17,9 Miliar
Kendati demikian, Pratikno menilai sosok Yudo Margono sudah memenuhi kriteria sebagai calon Panglima TNI.
Satu diantaranya merujuk Undang-undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentan TNI.
Dalam UU tersebut, syarat menjadi Panglima TNI adalah sedang menduduki atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.
“Kalau semua (kriteria) kan sudah memenuhi syarat semuanya,” ujar Pratikno.
“Dalam hal ini Pak Presiden memilih calon dari KSAL. Itu saja,” tuturnya.
Dengan dipilihnya Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI, ini berarti ia akan segera menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) dengan Komisi I DPR RI.
Sebelumnya, Yudo Margono sudah menyatakan kesiapannya jika ditunjuk menjadi calon Panglima TNI.
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke Lebak, Banten.
"Jadi kita tunggu saja akan ada tahap berikutnya, yaitu tahap fit and proper test di komisi I (DPR RI, red)," ujarnya di sela-sela melakukan kunjungan kerja di kantor Desa Parakan Besi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Yudo Margono Ditunjuk Presiden Jadi Calon Panglima TNI, Siapa yang Bakal Mengisi Posisi KSAL?
Pengamat: Yudo Margono adalah Pilihan Tepat
Pengamat militer dan intelijen, Ridlwan Habib, menanggapi soal dipilihnya KSAL Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.
Ia menilai penunjukan Yudo Margono sebagai Panglima TNI selanjutnya adalah langkah yang tepat.
Mengingat Jokowi pernah menggaungkan program 'Poros Maritim' sejak awal memerintah.
"Oh ya, sebenarnya poros maritim ini kan program sudah berjalan lama ya."
"Siapapun Panglima-nya bahkan Panglimanya dari matra darat tetap akan bisa mewujudkan poros maritim."
"Saat kepemimpinan Pak Andika Perkasa juga sudah berjalan kan proses itu dan tentunya dibantu Pak Yudo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (28/11/2022).
Kedua, Ridlwan menganggap latar belakang Yudo Margono sebagai KSAL dapat membantu Indonesia dalam menghadapi situasi global, khususnya konflik yang terjadi di laut.
"Karena kita menghadapi dinamika situasi global di laut seperti konflik dalam tanda petik antara Tiongkok dan Amerika Serikat soal Selat Taiwan."
"Di sebelah selatan, di Australia, ada (program) AUKUS yang memiliki kapal selam dan dalam waktu beberapa detik bisa masuk ke perairan Indonesia."
Baca juga: Rekam Jejak Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut yang Diusulkan Jokowi Jadi Calon Panglima TNI
"Ini membahayakan juga dan harus diantisipasi juga oleh Panglima TNI yang baru," paparnya.
Hal senada juga disampaikan pengamat militer dan pertahanan Indonesia Defence Strategy Forum (IDFS), Septiawan.
Menurutnya, sosok Yudo Margono telah berhasil meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI Al selama masa kepemimpinannya.
Hal itu, kata Septiawan, akan berpengaruh dalam pembangunan SDM prajurit TNI AL yang berkualitas.
“Tidak salah kalau kita menyematkan titel Bapak Infrastruktur TNI AL."
"Beliau dengan jeli mengidentifikasi bahwa pondasi utama pembangunan kekuatan TNI AL ada di infrastruktur dan dengan cepat menerjemahkan dalam roadmap sejak bertugas pada bulan Mei 2020,” katanya.
Septiawan menegaskan, Yudo Margono juga berhasil membawa perubahan birokrasi di TNI AL dengan terwujudnya right sizing organisasi.
Generasi muda TNI AL dapat menatap bangga masa depan TNI AL.
“Harapan sangat besar bertumpu pada keberlanjutan setelah ini yaitu peningkatan Postur dan Alutsista TNI AL yang semakin berkualitas guna kejayaan maritim Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
"Seperti semboyan TNI AL yang berbunyi 'Jalesveva Jayamahe, Justru di laut kita Jaya',” tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Yohanes Liestyo/Chaerul Umam, Kompas.com/Tatang Guritno)