Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, aktivitas gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat semakin melemah.
Tertulis bahwa berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan selama 7 hari terakhir, menunjukkan bahwa aktivitas gempa susulan di Cianjur magnitudonya secara fluktuatif semakin mengecil dan frekuensi kejadiannya semakin jarang.
Warga pun sudah bisa kembali ke rumah terutama pada rumah yang tidak mengalami kerusakan.
“Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, maka masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing, dengan catatan kondisi bangunan rumahnya tidak mengalami kerusakan struktur,” imbau BMKG dalam keterangan yang diterima, Senin (28/11/2022).
Disampaikan, warga bisa menata perabotan rumah namun diimbau membuat jalur evakuasi keluar yang lapang dan tidak terhalang oleh benda apapun.
"Warga dianjurkan untuk menjauhkan seluruh benda-benda berat yang berada di atas perabotan (lemari dll), atau benda-benda tergantung yang dapat berpotensi jatuh menimpa penghuninya jika terjadi guncangan," jelas BMKG.
Lebih jauh warga diminta tetap tenang dengan terus memonitor perkembangan terkini informasi gempabumi dari aplikasi mobile phone info BMKG (di-install dari play store atau app store) atau menghubungi call center 196.
Gempa 5,6M Guncang Cianjur
Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo menguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11) lalu.
Hingga Minggu sore kemarin, data dari BNPB menunjukan data korban meninggal dunia sementara hingga pukul 17.00 WIB sebanyak 321 orang.
Baca juga: Cerita Warga Cianjur saat Gempa Terjadi: Kayak Ledakan Bom, Derr!
Sementara jumlah pengungsi 73.874 orang dengan rincian pengungsi laki-laki 33.713 orang dan pengungsi perempuan 40.161 orang.
Serta infrastruktur yang rusak berat 27.434 rumah, rusak sedang 13.070 dan rusak ringan 22.124 rumah, sehingga total rumah rusak sebanyak 62.628 rumah.