TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Hingga sepekan pasca-gempa Cianjur, Jawa Barat, Solihin (55), seorang warga Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat masih terus mencari keberadaan istrinya, Aminah.
Solihin terus menerus mendatangi lokasi longsoran tanah di desa tempat ia tinggal setiap hari demi mendapat pencerahan soal keberadaan sang istri yang belum diketemukan hingga saat ini.
Dalam hal ini, empat orang keluarganya yakni Istri, anak dan dua keponakannya yang tertimbun tanah longsor.
Namun, hanya istrinya saja yang masih belum diketemukan.
"Sekarang masih nunggu istri aja belum ketemu, mudah-mudahan ada ketemu hari ini lah," kata Solihin kepada Tribunnews.com, Senin (28/11/2022).
Dia bercerita saat gempa mengguncang pada Senin (21/11/2022) lalu, dirinya tengah mengunjungi ibunya yang tinggal seorang diri di desa yang tidak jauh dari Desa Cijedil meninggalkan anak dan istrinya.
Gempa pun terjadi, yang hanya terlintas dipikirannya hanya ibunya yang memang sudah menua.
Keterbatasan komunikasi saat itu membuat dirinya kehilangan kontak dengan istri dan anaknya.
Dia baru mendapat kabar jika keduanya tertimbun dari anaknya yang paling besar jam 23.00 WIB.
"Saya tau dapat informasi dari anak yang paling besar, 'Pak katanya mamah sama si Hendi (anak kedua) tertimbun'," ucapnya.
Tak ada firasat sedikitpun dari benak Solihin harus kehilangan istri dan anaknya tersebut.
"Waktu Minggu itu kita lagi kumpul keluarga hari Minggunya, ya anak pada pulang, saya juga pulang ke rumah tau tau spt itu Seninnya," jelasnya.
Hanya saja, sang istri sempat memberi pertanda sebelum akhirnya hilang diduga tertimbun dan belum ditemukan.
Baca juga: VIDEO Ayah dan Anaknya Ditemukan Berpelukan di Longsor Cipanas Imbas Gempa Cianjur
"Ada ngomong sama adiknya, katanya ngeliat orang orang di kampung sudah enggak seneng, saya teh udah bosen di dunia ini, katanya gitu bilang sama adeknya," ungkapnya.
"Adiknya bilang teteh jangan bilang spt itu, saya dikasih tau 'A katanya si teteh itu gini gini ngomongnya, katanya di dunia ini udah enggak betah'," tuturnya.
Upaya pencarian terus dilakukan Solihin. Dia setiap hari mendatangi lokasi untuk memantau langsung perkembangan proses pencarian oleh tim Search and Rescue (SAR) di Desa Cijedil.
Sebagai informasi, Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Magnitude mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat total 321 orang meninggal dunia akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat. Jumlah korban tersebut terhitung hingga Minggu (27/11/2022).
Kepala BNPB Suharyanto menyebut, total jumlah korban tersebut terhitung setelah ditemukannya tiga jenazah pada hari ini.
"Terkait dengan pencarian dan pertolongan korban, hari ini ditemukan tiga jenazah. Berarti dengan ditemukannya tiga ini, sampai hari ini yang meninggal dunia menjadi 321 orang," kata Suharyanto dalam konferensi pers, dikutip dari Youtube BNPB, Minggu sore.
Sementara itu, Suharyanto mengungkapkan, hingga saat ini masih ada 11 orang hilang.
Dia menambahkan, jumlah pengungsi sampai hari ini mencapai 73.874 orang. Rinciannya, pengungsi laki-laki 33.713 orang, perempuan 40.161 orang, penyandang disabilitas 92 orang, ibu hamil 1.207 orang, dan lansia 4.240 orang.
Sedangkan, korban luka berat sebanyak 108 orang. Dia mengatakan, mereka saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit.
"Ini di luar dari ada penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat," ujar Suharyanto.