TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 2030 mendatang, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi. Artinya, generasi muda siap kerja akan berperan penting di era ekonomi digital seperti saat ini. Termasuk generasi muda lulusan SMK yang dinilai memiliki keterampilan praktis sehingga dapat lebih selaras dengan kebutuhan dunia industri.
Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2021, tingkat pendidikan SMK menyumbang angka pengangguran terbesar di Indonesia sebanyak 11,13 persen. Hasil Studi Lazada 2021 bertajuk “Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia” juga menunjukan bahwa sebagian besar talenta Indonesia belum siap menghadapi era digital saat ini.
Menanggapi hal tersebut, Lazada Indonesia (Lazada), perusahaan e-commerce yang telah beroperasi di Indonesia sejak 10 tahun yang lalu ini berkomitmen kuat untuk menumbuhkan perekonomian digital Indonesia, termasuk diantaranya dengan memberdayakan para talenta Indonesia. Upaya ini diwujudkan dengan memperkenalkan Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Indonesia, yang hingga kini sudah dijalankan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Lazada telah mengawali Gerakan AKAR Digital Indonesia di Jawa Barat sejak tahun lalu. Tim Lazada University sebelumnya telah membuka kelas pelatihan dengan tema “Lompat KeLaz – Meraih Cuan Bersama Lazada” di Kota Bandung, Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat di awal tahun lalu. Berbagai tema pelatihan dengan pembicara dari Lazada maupun pembicara pakar lainnya dihadirkan di lokakarya Lompat KeLaz yang terbuka untuk masyarakat umum di tiga kota ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun turut memberikan dukungannya kepada Gerakan AKAR Digital Indonesia saat berkunjung ke gudang Lazada di Bandung, Jawa Barat (28/1).
Dalam acara kick off Gerakan AKAR Digital Indonesia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, menyatakan, “Ekonomi digital Jawa Barat lompat 60 persen selama COVID. Yang kedua ekonomi digital adalah cara kita menjadi negara adidaya. Tapi butuh sebuah proses tidak hanya eCommerce-nya tapi society-nya. Jadi sebagai pemerintah provinsi, saya sangat mendukung ada program AKAR. Karena UMKM Jawa Barat yang go digital baru 1 juta dari 5,5 juta masih ada 4 sekian juta.”
Sebelumnya, langkah yang dilakukan Lazada ini juga menuai apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Republik Indonesia karena terus memberikan perlindungan dan pemberdayaan untuk para UMKM lokal agar bisa terus bertahan dan bertumbuh melalui Gerakan AKAR Digital Indonesia ini. Dimulainya Gerakan AKAR Digital Indonesia ditandai dengan penutupan keran impor atas 3 kluster, yaitu fashion, kuliner dan kerajinan, di platform Lazada.
Saat peluncuran Gerakan AKAR Digital Indonesia di tahun lalu, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan, “Kami menyambut baik gerakan AKAR Digital Indonesia yang diinisiasi Lazada dan akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan, terlebih dengan semangat yang sama, yaitu untuk melindungi dan memberdayakan bisnis UMKM di Indonesia. Ditutupnya akses impor atas beberapa klaster besar di platform Lazada menjadi langkah awal untuk UMKM Indonesia bisa bertumbuh secara sehat dan kuat.”
Naik KeLaz hadirkan para ahli kewirausahaan
Tidak berhenti di situ, Lazada melanjutkan visi dan misinya untuk menumbuhkan perekonomian digital Indonesia melalui program ‘Naik KeLaz’. Kegiatan pelatihan ini ditujukan untuk siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Bandung (24/11). Lewat program ini, nantinya talenta terampil siap kerja atau berwirausaha akan dikembangkan untuk agar lebih siap menghadapi industri ekonomi digital masa depan.
Di bawah payung Gerakan AKAR Digital Indonesia, pelatihan Naik KeLaz ini dijalankan Lazada bekerja sama dengan Direktorat Kursus dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia, sekaligus untuk memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November. Pelatihan ini juga didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
"Sejak awal Lazada memang berkomitmen untuk terus mengembangkan berbagai inisiatif dan program pengembangan kapasitas dan kapabilitas generasi muda,” ujar Ferry Kusnowo, Direktur Eksekutif Lazada Indonesia.
Melalui program Naik KeLaz, Lazada membekali para siswa SMK dengan keterampilan dasar industri dan pola pikir bertumbuh (growth mindset).
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga sedang gencar merevitalisasi kapasitas guru dan fasilitas sekolah untuk mendorong insan-insan vokasi menjadi wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja.
“Dengan fokus untuk menghasilkan talenta yang siap kerja dan berdaya saing di ekonomi digital Indonesia, melalui Naik KeLaz, Lazada ingin membina talenta khususnya insan vokasi untuk memiliki pola pikir bertumbuh dan memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan industri,” jelas Ferry.
Digelar secara hibrida di Harris Fox Hotel City Center, Bandung, Jawa Barat (24/11), pelatihan Naik KeLaz ini diikuti oleh lebih dari 700 orang siswa SMK di Bandung, Jawa Barat.
Secara khusus, para pembicara ahli Lazada, LazStar Trainer atau pembicara dari penjual sukses di Lazada, serta pembicara ahli eksternal lainnya memberikan pemaparan mengenai kewirausahaan digital.
Acara ini juga dihadiri oleh Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd.
Dalam sambutannya, Wardani melihat adanya kesamaan komitmen Lazada dan Kemendikbud untuk membangun sumber daya manusia berkualitas.
"Pendidikan vokasi menekankan kepada keahlian dan keterampilan yang menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Di era digital saat ini, pemberdayaan pada insan vokasi diharapkan akan mendorong penguasaan wawasan dan teknologi terkini yang sesuai dengan kebutuhan industri. Saya berharap program Naik KeLaz dari Lazada ini bisa menjadi motivasi bagi para lulusan pendidikan vokasi bahwa mereka juga bisa menjadi calon wirausaha sukses masa depan pencipta lapangan kerja," lanjut Wardani.
Melalui kegiatan Naik KeLaz, harapannya para peserta dapat terus menambah wawasan dan keahlian dalam teknologi digital, serta termotivasi untuk membangun usaha dan mengembangkannya menjadi lapangan kerja baru.
“Kami berharap seluruh upaya pengembangan kewirausahaan ini bisa mendorong pola pikir bertumbuh bagi masyarakat di Bandung, tak terkecuali para siswa SMK. Di bawah payung Gerakan AKAR Digital Indonesia, kami akan terus mengembangkan program pemberdayaan berkelanjutan demi mempersiapkan talenta ekonomi digital masa depan Indonesia,” tutup Ferry. (*)