TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya memang orang Toraja dan saya bangga, sebagai warga Toraja. Saya bangga, meskipun saya tidak lahir dan besar di sana. Saya bangga karena Papa saya dan Mama saya memang orang Toraja."
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menegaskan demikian
saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, Rabu (30/11/2022),
Johanis Tanak merupakan putra berdarah Toraja.
Kiprahnya di bidang penegakan hukum tak perlu diragukan.
Memulai karier sebagai Jaksa pada tahun 1993, Johanis kini mendapat tugas baru sebagai Wakil Ketua KPK menggantikan Lili Pintauli Siregar.
Johanis Tanak sebelumnya menjabat sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.
Kini, dia sudah kurang lebih 1 bulan menggemban tugas bersama Firli Bahuri Cs.
Sebagai pria berdarah Toraja, Sulawesi Selatan ini, Johanis memiliki kisah tersendiri dengan tanah leluhurnya itu.
Meski tak lahir dan besar di Toraja, dia mengaku sangat bangga. Tentu, hal ini berkaitan dengan orangtuanya yang merupakan orang asli Toraja.
Selain itu, Johanis bercerita soal kenikmatan kopi Toraja yang begitu memikat dirinya. Bahkan, dia kerap mempromosikan kopi asal daerahnya itu dengan sebutan 'air kotor'.
Tak hanya kopi, Johanis juga sangat mencintai kuliner asal tana Toraja yakni Pa'piong ikan mas. Menurutnya, makanan itu memiliki kelezatan yang tiada tandingan.
Sebagai orang Toraja, Johanis juga menjelaskan soal arti nama panjangnya, Tanak. Dia menyebut banyak salah arti dibalik namanya itu.
Orangtuanya yang merupakan anggota Polri memberi nama Ta'nak. Di mana, memiliki arti yang begitu mendalam bagi orang Toraja.
Berikut petikan wawancara Johanis Tanak dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra;