Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban gempa bumi Cianjur yang tertimbun tanah dan puing bangunan pada hari terakhir pencarian hari ini, Sabtu (3/12/2022).
Koordinator misi pencarian Basarnas, Jumaril mengatakan pihaknya masih memaksimalkan pencarian di dua titik yakni di lokasi Warung Sate Shinta, Cibeureum dan Cijedil, Cugenang.
"Kita masih maksimalkan pencarian di dua titik, di sini kita sebut Warung Sate Shinta, kemudian di Cijedil, kita akan maksimalkan hari ini," kata Jumaril seperti dikutip dari live streaming Kompas TV, Sabtu (3/12/2022).
Total korban gempa di Cianjur, Jawa Barat per Jumat (2/12/2022) sore sebanyak 331 orang meninggal dunia.
Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 331
Dari jumlah tersebut 151 jenazah berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jabar. Saat ini ada 11 orang yang masih dalam pencarian.
"Ada penambahan yang meninggal dunia di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Sehingga jumlah yang meninggal dunia berjumlah 331 jiwa," kata Bupati Cianjur Herman Suherman.
Jenazah perempuan bergamis hitam
Terkini, satu jenazah korban gempa Cianjur kembali ditemukan tim Basarnas, Sabtu (3/12/2022) pagi tadi.
Jenazah perempuan mengenakan gamis dan kerudung hitam ini ditemukan di area Warung Sate Shinta, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Hari ini dengan kami menurunkan dua beko pencarian bisa maksimal. Terbukti kami berhasil menemukan satu korban, di bawah pikap hitam dengan ciri-ciri wanita menggunakan gamis hitam dan berkerudung hitam," ujar Komandan Tim Alfa Basarnas, Priyo Prayudha Utama, Sabtu (3/12/2022).
Baca juga: Sudah Lansia dan Sakit Jantung Penyebab Mang Odin Tak Bisa Lari Saat Gempa Guncang Cianjur
Priyo menjelaskan jenazah tersebut akan dibawa ke RSUD Sayang untuk diidentifikasi.
"Proses pencarian masih kami lanjutkan, semoga cerah hingga sore," tambahnya.
Diketahui, korban yang masih belum ditemukan di area Warung Sate Shinta masih berjumlah 9 orang.
"Pencarian kami bertahap, karena menggunakan beko sehingga akses untuk beko itu sendiri harus dipastikan aman," ujarnya.
"Dan hari ini merupakan perpanjangan kedua yang terakhir. Namun dengan temuan hari ini, tentunya akan menjadi pertimbangan sebagai evaluasi akan dilanjutkan atau tidak," ujar Priyo.