"Saat mampir di kediaman Jl Bangka, Ibu turun dan saya melihat ibu dalam kondisi marah, saya juga tidak berani menanyakan ," katanya.
Saat itu Bharada E juga melihat anak perempuan Ferdy Sambo.
Beberapa saat kemudian Brigadir J memerintah Bharada E untuk memarkirkan mobil di belakang rumah.
Baca juga: Soal Wanita Menangis di Rumah Ferdy Sambo, LPSK Klaim Bharada E Jujur, Pihak FS Sebut Hanya Karangan
Sekitar 30 menit setelahnya, Ferdy Sambo pun datang bersama sang ajudan, Adzan Romer dan Bharada Sadam.
Tampak Ferdy Sambo, disebut Bharada E, terlihat marah-marah dan langsung masuk ke dalam rumah.
"Habis itu Almarhum (Brigadir J) bilang nanti ada Pak Eben yang mau datang, Eben adalah rekannya." kata Bharada E.
Lantaran Bharada E di belakang sehingga dirinya tak mengetahui kedatangan Eben, rekan Ferdy Sambo, dan tidak tahu Eben datang dengan siapa.
"Tiba-tiba Almarhum (Brigadir J) bilang tidak ada selain kami berdua (Brigadir J dan Bripka Matius) mang ada di dalam area rumah Bangka, semua menunggu di luar," katanya.
Jadi Bharada E berjaga di pintu depan rumah, bersama dua orang lainnya.
Dirinya tidak mengetahui ada kejadian apa di dalam rumah tersebut.
Namun beberapa saat kemudian, Bharada E melihat ada seseorang mengetuk pagar rumah dari dalam, dan bermaksud akan keluar rumah.
"Dia ketok dari dalam rumah kemudian setelah itu pagar dibuka, tiba-tiba saya melihat perempuan, saya tidak kenal, menangis," kata Bharada E.
Baca juga: Kamaruddin Sebut Ferdy Sambo Musuhi Brigadir J karena Wanita Misterius yang Menangis di Rumah Bangka
"Saya melihat di dalam rumah ada Pak Eben, kemudian perempuan itu rupanya ingin mencari drivernya," lanjutnya.
Kemudian Bharada E membantu mencarikan driver si perempuan tersebut.
"Kemudian saya panggil drivernya, mobil Pajero hitam kalau tidak salah, kemudian perempuan itu naik langsung pulang," kata Bharada E.
Lantas setelah kejadian tersebut, Ferdy Sambo menurut Bharada E sudah lebih sering di rumah Saguling, tidak di Jl Bangka.