Bripka RR mengatakan rekening itu digunakan untuk keperluan operasional di rumah Magelang dengan nominal Rp 600 juta.
Baca juga: Simpan Uang Pribadi di Rekening Brigadir J dan Bripka RR, Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pidana Perpajakan
Adapun rinciannya adalah Rp 400 juta untuk keperluan operasional sedangkan Rp 200 juta disebut berasal dari rekening Brigadir J.
"Tapi kan di (rekening) BNI Saudara sudah diberikan uang Rp 600 juta kemarin," kata Wahyu.
"Rp 400 jut a(untuk keperluan operasional di rumah Magelang) Yang Mulia. Terus ditambah dengan pemindahan (uang dari rekening Brigadir J -red) itu menjadi Rp 600 juta," ujarnya.
Selanjutnya, Wahyu pun menanyakan jumlah uang yang berada di rekening BCA atas nama Bripka RR.
Namun, Bripka RR mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya tetapi disebut lebih dari Rp 100 juta.
"Yang di (rekening) BCA, ada berapa?" tanya Wahyu.
"Saya tidak hafal, Yang Mulia," jawab Bripka RR.
"Lebih dari Rp 100 juta?" tanya Wahyu lagi.
"Sepertinya lebih, Yang Mulia," kata Bripka RR.
Baca juga: Pemindahan Rp 200 Juta dari Rekening Brigadir J ke Bripka RR Jadi Petunjuk Relasi Kuasa Ferdy Sambo
Sebagai informasi, agenda sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J pada hari ini adalah Kuat Maruf bakal bersaksi untuk terdakwa Bharada E dan Bripka RR.
Hal ini disampaikan oleh Pejabat Humas PN Jakarta Selatan, Djuyamto.
"Iya saling bersaksi (antar terdakwa)," ujarnya.
Lima terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Maruf telah menjalani sidang sejak 17 Oktober lalu.
Mereka didakwa pasal 340 KUHP subsidair pasal 338 KUHP junto pasal 55 ayat 1 ke 1 dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup, atau paling lama penjara 20 tahun.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rizki Sandi Saputra)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi