Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 tidak ada pembatasan mobilitas.
Meski demikian Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengungkapkan, pemerintah terus mengingatkan agar para pelaku perjalanan selalu mempersiapkan diri.
Seperti, melakukan vaksin dan booster sebelum melakukan perjalanan, serta menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau kita bisa jaga perilaku dengan baik, harusnya tidak dongkrak kasus terlalu tinggi, karena fasilitas kesehatan sudah lebih siap dan kesadaran warga yang tinggi," ujar Wiku dalam diskusi yang digelar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Senin (19/12/2022).
Baca juga: Nataru 2023, 7 Kereta Layani Naik Turun Penumpang di Stasiun Jatinegara dan Karawang, Cek Jadwalnya
"Harusnya bisa dilalui dengan baik. Mari kita semua bekerja sama, baik itu masyarakat, penyelenggara wisata, dan aparat untuk selalu mengingatkan,” lanjut dia.
Mobilitas 44,2 Juta Orang
Staf Ahli Logistik dan Multimoda Kementerian Perhubungan Robby Kurniawan mengungkapkan, ada 44,2 juta orang akan melakukan mobilitas pada momen akhir tahun ini.
Pada liburan kali ini, pihaknya memprediksi akan terjadi peningkatan jumlah penumpang pengguna jalan sebesar 12 persen, penyeberangan 7 persen, kereta api 127 persen, transportasi udara 53 persen dan transportasi laut 156 persen.
Pemerintah telah mengantisipasi lonjakan itu dengan menyiapkan 57.000 bus di 111 terminal, 910 unit kapal di 110 pelabuhan. Kemudian 465 lokomotif di 9 Daerah Operasi, 402 unit pesawat, dan 205 unit kapal penyeberangan di 11 lintasan pelabuhan.