News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tertinggi Selama Pandemi, Charta Politika: 72,9 Persen Publik Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (20/12/2022). Survei terbaru Charta Politika menyebut 72,9 persen responden mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Charta Politika menggelar survei pada 8-16 Desember 2022.

Hasilnya menunjukkan 72,9 persen responden mengaku puas terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi.

Tingkat kepuasan publik ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 pada Februari 2020.

"Angka ini bisa dikatakan paling tinggi sepanjang tahun 2022, lebih tinggi dibandingkan data bulan Januari 2022 dan bahkan masih lebih tinggi juga dibandingkan situasi sebelum Covid-19," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pada konferensi pers virtual, Kamis (22/12/2022).

Baca juga: Survei Poltracking: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi di DKI Jakarta Capai 74,6 Persen

Pada Februari 2020, survei Charta Politika mencatat kepuasan terhadap pemerintah berada di angka 70,7 persen.

Angka ini sempat anjlok menjadi 58,8 persen pada Mei 2020 akibat pandemi Covid-19.

Namun setelah itu tingkat kepuasan publik cenderung naik turun sebelum mencapai 71,7 persen pada Januari 2022.

Tingkat kepuasan publik terhadap Pemerintah sempat melorot ke angka 60-an persen akibat isu kenaikan harga bahan bakar minyak dan barang pokok lainnya.

Menurut Yunarto, tingginya kepuasan publik disebabkan oleh keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20 dan stabilitas politik dalam negeri.

"Saya pikir campur aduk antara situasi ekonomi yang kita lihat sudah cukup stabil dan keberhasilan pemerintah menahan adanya inflasi atau efek domino atau multiplier effect dari adanya kenaikan harga BBM," jelas Yunarto.

Seperti diketahui, survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1.220 orang sampel dan memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini