TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuka sinyal adanya perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju atau reshuffle kabinet.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi saat ditanya perihal hasil Survei Charta Politika yang menunjukkan mayoritas publik menginginkan adanya reshuffle kabinet.
Usai meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, pada Jumat (23/12/2022), Jokowi menjawab singkat bahwa reshuffle tersebut mungkin dilakukan.
Meski, Presiden tak secara pasti kapan reshuffle tersebut dilaksanakan dan siapa sosok yang akan diganti dan masuk ke dalam kabinet.
Baca juga: Bara API Yakin Jenderal Andika Bakal Maju Capres 2024
Melihat dinamika soal reshuffle kabinet, hal ini seolah-olah menguatkan isu Jenderal Andika Perkasa yang santer dikabarkan masuk ke dalam kabinet.
Ini mengingat Jenderal Andika telah melepas jabatannya sebagai Panglima TNI dan akan purnatugas kemiliteran pada 1 Januari 2023, mendatang.
Apalagi, saat usai upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Panglima TNI di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (20/12/2022) lalu, Jenderal Andika merespons soal peluangnya terjun ke dunia politik.
Di mana, Andika mengatakan bahwa dirinya akan kembali bertemu dengan awak media usai pensiun nanti.
Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin pun membaca peluang Andika Perkasa terjun ke politik dan masuk ke dalam kabinet menteri.
Menurut Ujang, hal itu tak menutup kemungkinan bagi menantu AM Hendropriyono itu untuk masuk ke dalam menteri.
Tentu, itu berkaca dari para eks Panglima TNI sebelumnya yang kembali dipercaya untuk membantu pemerintahan Presiden Jokowi.
"Saya melihatnya banyak kemungkinan yang bisa diambil oleh Andika. Misalkan deal dengan Jokowi bisa saja nanti ada reshuffle kabinet Andika bisa menjadi menteri. Bisa saja seperti Hadi Tjahjanto, panglima sebelumnya yang ditarik sebagai Menteri Jokowi," kata Ujang saat dihubungi, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Serahkan Jabatan Panglima TNI ke Yudo Margono, Andika: Saya akan Beri Masukan bila Terjadi Dinamika
Ujang juga menilai, jika peluang Andika menjadi menteri akan bagus untuk karir politiknya ke depan.
Pasalnya, menjadi menteri bisa dijadikan salah satu cara untuk mensosialisasikan diri dan menunjukkan kinerja agar dikenal oleh masyarakat.
"Kenapa posisi ke depan penting bagi Andika, karena kalau dia jadi menteri dia bisa bermanuver, bisa bersosialisasi, bisa berkampanye. Untuk apa, untuk mensuskseskan dirinya menjadi capres/cawapres," terang Ujang.
Selain itu, Ujang mengatakan, jika Andika masuk ke dalam kabinet, bisa jadi 'kendaraan' untuk menjadi cawapres.
"(Andika Perkasa) Menjadi pendatang baru yang dikatakan perspektif menjadi cawapres dan bersaing dengan nama-nama lain. Tapi saya melihatnya tergantung dari posisi Andika dapat menteri tidak, elektabilitasnya seberapa tinggi, itu penting," kata Ujang.
Sebelumnya, disela-sela sertijab, Jenderal Andika Perkasa mengungkapkan perasannya setelah mengakhiri jabatannya sebagai Panglima TNI sekaligus masa dinas aktifnya sebagai prajurit di TNI.
Pasalnya, Andika yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 ini akan pensiun pada 1 Januari 2023, mendatang.
"Perasaan saya, saya merasa lega. Saya menyudahi dinas aktif saya di TNI sejauh saya berusaha," ungkap Andika sambil tangan kirinya memegang dada.
Andika juga mengatakan, penilaian atas tugas dan tanggung jawabnya sebagai Panglima TNI dan tugas-tugas lain di kemiliteran yang telah dijalankannya selama ini, bukanlah miliknya melainkan orang lain.
Kini, hal yang terpenting baginya adalah dirinya bersama istri, Hetty Andika Perkasa, dan keluarga telah menjalankan tugas sejauh yang mereka mampu.
Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Baru Mau Jawab Rencana Pensiun Setelah 1 Januari 2023
"Penilaian itu bukan punya saya, itu punya setiap orang yang menilai. Yang penting saya bersama istri dan keluarga saya sudah menyelesaikan tugas saya sampai dengan akhir," kata Andika.
Jenderal TNI Andika kini tinggal menunggu hari jelang masa purna tugasnya di kemiliteran.
Saat ditanya perihal kegiatannya pasca tidak lagi menjabat sebagai Panglima TNI dan purnatugas sebagai prajurit TNI, Andika belum mau membeberkan secara terbuka.
Pasalnya, dia menegaskan kini masih mengemban tugas sebagai seorang prajurit TNI bintang empat.
Dia hanya meminta agar selepas pensiun, dirinya bisa kembali bertemu dengan awak media di lain kesempatan.
"Nah, saya pensiun nanti mulai 1 Januari 2023, walaupun sekarang serah terima tapi kami sesuai dengan peraturan yang berlaku baru 1 Januari. Apa yang saya lakukan? Ya nanti saja setelah saya pensiun, kita ketemu lagi," ucap Andika.
Dalam beberapa kesempatan belakangan, Andika menjawab hal serupa ketika ditanya pertanyaan yang juga serupa.
Sejumlah pengamat militer menduga Andika akan terjun ke ranah politik atau berkiprah di pemerintahan sebagai menteri atau kepala lembaga.
Memang diketahui, isu bahwa Andika Perkasa bakal maju dalam kontestasi Pilpres 2024, mendatang terus berhembus.
Bahkan, menantu HM Hendropriyono ini sempat masuk bursa calon presiden (Capres) di Rakernas Partai NasDem pertengahan tahun 2022 lalu.
Tak hanya itu, Andika kini masuk ke sejumlah hasil survei sebagai calon wakil presiden (Cawapres) potensial bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPR RI Puan Maharani hingga Menparekraf Sandiaga Uno.
Baca juga: Daftar Reshuffle Kabinet yang Pernah Dilakukan Jokowi Sejak Periode Pertama
Profil Andika Perkasa
Sebagai informasi, Andika Perkasa lahir di Bandung pada 21 Desember 1964.
Menempuh pendidikan S1 Ekonomi di universitas dalam negeri, Andika Perkasa juga meraih tiga gelar S2 serta satu gelar S3 dari berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat.
Andika Perkasa menikah dengan Diah Erwiany Hendropriyono, anak sulung dari Hendropriyono mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN)
Andika Perkasa lulus dari dari Akademi Militer pada 1987.
Andika Perkasa mengawali kariernya di Grup 2/Para Komando Kopassus dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor).
Pada 2001, Andika Perkasa ditugaskan di Departemen Pertahann dan pada 2002 Andika Perkasa diangkat menjadi Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus.
Pada 2011, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Komandan Rindam Jaya dan memperoleh pangkat colonel.
Pada pertengahan 2012, Andika Perkasa diangkat menjadi Komandan Korem 023/kawal Samudera di Sibolga.
Belum genap setahun menjabat, Andika Perkasa kemudian diangkat menjadi Kepala Dinas Penerangan TNI AD dan meraih pangkat brigadir jenderal (brigjen).
Pada Oktober 2014, Andika Perkasa diangkat menjadi menjadi Kadispenad, Andika diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).
Pada Mei 2016, Andika Perkasa dipromosikan menjadi Pangdam XII/Tanjungpura.
Pada awal 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dandiklat) TNI AD.
Pada Juli 2018, Andika Perkasa diangkat menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Letjen Agus Kriswanto.
Andika Perkasa kemudian diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Mulyono.
Andika Perkasa juga mendapatkan kenaikan pangkat menjadi bintang empat atau jenderal.
Usai menjadi KSAD, Andika Perkasa dipercaya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. (Tribun Network/Yuda)