Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Intelejen dan Terorisme, Ridlwan Habib memprediksi Laksamana Muhammad Ali bakal jadi calon Panglima TNI pada 2024 mendatang.
Menurut Ridlwan penunjukan Laksamana Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Angkatan Laut menunjukkan visi panjang Presiden Jokowi.
Ridlwan menilai pada tahun 2024, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) akan pensiun.
Otomatis KSAL yang baru akan menjadi panglima TNI pengganti Yudo Margono.
"Presiden mempersiapkan M. Ali dalam durasi masa jabatan yang panjang. Beliau kelahiran 1967 jadi baru pensiun tahun 2025," kata Ridlwan Habib kepada Tribunnews.com, Rabu (28/12/2022).
Baca juga: Muhammad Ali Dipilih Jokowi Jadi KSAL, Leadership dan Rekam Jejaknya di Angkatan Laut Jadi Alasan
Menurut Ridlwan, Yudo Margono akan pensiun di bulan November 2023.
Karena itu penggantinya dari kepala staf yang masih menjabat saat itu.
"Pak Dudung dan Pak Fajar memasuki masa pensiun juga maka per hari ini kandidat Panglima TNI berikutnya adalah Laksamana M. Ali, " ujar Ridlwan.
Sebagai mantan komandan kapal selam Nanggala, M. Ali dinilai juga mumpuni memimpin Angkatan Laut.
"Dari sisi usia Laksamana Ali juga yang paling muda diantara kandidat KSAL lainnya, " tutup Ridlwan.
Hari Ini Dilantik Jadi KSAL
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Laksamana Madya TNI Muhammad Ali sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (28/12/2022).
Sebelumnya Muhammad Ali menjabat sebagai Pangkogabwilhan 1.
Prosesi pelantikan dimulai dengan dikumandangkannya lagu Indonesia Raya. Lalu dilanjutkan dengan pembacaan Keputusan Presiden (Keppres).
Muhammad Ali dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 100/TNI/Tahun 2022 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Staf Angkatan Laut.
Dalam pelantikan tersebut, Presiden Jokowi mengambil sumpah jabatan Muhammad Ali sebagai KSAL.
Rekam Jejak Muhammad Ali
Laksamana Muhammad Ali lahir pada 9 April 1967, yang berarti ia saat ini berusia 55 tahun.
Ia adalah lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) tahun 1989.
Setelah lulus dan berpangkat Letnan Dua, Muhammad Ali mengemban tugas pertamanya sebagai Perwira Departemen Operasi Kapal Perang RI Sigalu-857 pada 1990.
Dikutip dari Kompas.com, dari Kapal Perang Sigalu-857, ia pindah menjadi Asisten Perwira Divisi Ekasen di Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Jabatan itu ia emban pada 1992 hingga 1993, lalu kembali dipindah ke Kapal Selam KRI Pasopati-120 sebagai Perwira Torpedo.
Dua tahun di KRI Pasopati-120, Muhammad Ali kembali ke KRI Nanggala-402 menjadi Perwira Divisi Komunikasi, sebagaimana dilansir tni.mil.id.
Masih di KRI Nanggala-402, ia menjabat sebagai Kepala Departemen Leksen tahun 1996.
Setelahnya, Muhammad Ali sempat bertugas di luar kapal selam saat ia berpangkat Mayor.
Di periode 1996, ia pernah menjabat sebagai Kasi Taktik Sops Komando Armada Timur.
Kemudian, pada 2000-2003, ia menjadi Kadalsen Divlat Dep Swaco Puslattekdalsen Kodikal.
Muhammad Ali kembali bertugas di kapal selam pada 2004.
Kala itu, ia langsung menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 hingga 2005.
Sejumlah jabatan prestis pernah diembannya sejak menjadi Komandan KRI Nanggala-402 berpangkat Letnan Kolonel (Letkol), hingga yang terbaru sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) dengan pangkat Laksamana Madya (Laksdya).
Pada 2012 silam, Muhammad Ali sempat menjadi Ajudan Wapres RI, Boediono.
Ia juga pernah menjadi Gubernur AAL pada 2018.
Berikut ini riwayat jabatan Muhammad Ali:
- Perwira Depos KRI Sigalu-857 (1990);
- Ass Padiv Ekasen KRI Nanggala-402 (1992);
- Perwira Torpedo KRI Pasopati-120 (1993);
- Padivkom KRI Nanggala-402 (1995);
- Kadep Leksen KRI Nanggala-402 (1996);
- Kasi Taktik Sops Satsel Koarmatim (1996);
- Kadalsen Divlat Dep Sewaco Puslatlekdalsen Kodikal (2000);
- Palaksa KRI Nanggala-402 (2003);
- Komandan KRI Nanggala-402 (2004);
- Pasops Satsel Koarmatim (2006);
- Pabandya Renstra Ban I Renstra Srena Kasal (2006);
- Asops Lantamal VI Makassar (2009);
- Komandan Satsel Koarmatim (2010);
- Komandan Lanal Dumai (2011);
- Ajudan Wapres RI (2012);
- Kepala Staf Guskamlabar (2014);
- Pati Sahli Kasal Bid. Ekojemen (2015);
- Staf Khusus KSAL (2015);
- Komandan Guskamlabar (2015);
- Waasrena KSAL (2017);
- Gubernur AAL (2018);
- Koorsahli KSAL (2019);
- Pangkoarmada I (2019);
- Asrena KSAL (2020);
- Pangkogabwilhan I (2021)';
- KSAL (2022).
Muhammad Ali juga mendapat sejumlah tanda jasa, antara lain:
- Bintang Yudha Dharma Nararya;
- Bintang Jalasena Nararya;
- Satyalencana Kesetiaan XVI dan XXIV;
- Satyalencana Kesetiaan Dwidya Sistha dan Dwidya Sistha 1;
- Satyalencana Kebaktian Sosial;
- Satyalencana Wira Dharma;
- Satyalencana Dharma Nusa.