TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai Bukti “Cinta Tanah Air” dan kesetiaan terhadap bangsa dan negara serta sebagai komitmen dan dedikasi untuk menjaga segenap tumpah darah Indonesia, Ormas Islam yang tergabung bersama LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam) di bawah Pimpinan Prof KH. Said Aqil Siroj menyelenggarakan Refleksi Akhir Tahun 2022 dan International Media Training for Muslim Journalist pada 31 Desember 2022 sampai tanggal 01 Januari tahun 2023.
Prof. KH. Said Aqil Siroj yang juga Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation secara tegas menyampaikan bahwa posisi Indonesia sangat strategis di mata dunia.
Menurut dia strategisitas Indonesia sebagai negara di benua Asia yang berlimpah sumberdaya alam, memiliki keragaman budaya, memiliki keluhuran budi pekerti dan kehidupan beragama yang damai, memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa serta sebagai negara demokrasi yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dan berada pada posisi titik silang dunia harus dijaga dan diperkuat keberadaannya.
"Peranan Indonesia dalam menjaga stabilitas Asia dan menjaga perdamaian dan peradaban dunia harus di tingkatkan," ujar Kyai Said dalam pengantar pidatonya.
Baca juga: PBNU: Ulama Sedunia Akan Meminta Fatwa Status Piagam PBB
Hadir dalam pembukaan yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah Ciganjur, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia Mr. Lu Kang, Deputi VII Badan Intelijen Negara DR Wawan Hari Purwanto, Direktur Pencegahan BNPT Brigjend Pol Ahmad Nur Wahid dan seluruh anggota LPOI serta para Jurnalis muslim yang diundang dari berbagai daerah di Indonesia.
Dalam penjelasannya, Kyai Said menyampaikan betapa pentingnya hubungan Indonesia Tiongkok.
“Indonesia-Tiongkok adalah 2 bangsa besar, yang memiliki Ikatan strategis, baik di masa lalu, saat ini, dan dimasa yang akan datang," ujar KH Said Aqil Siroj.
Selaras dengan itu, Kyai Said Juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Tiongkok.
“Atas Nama Organisasi Organisasi Islam di Indonesia dan Warga Muslim, izinkan kami mengapresiasi Pemerintah Tiongkok, atas berbagai upaya Konservasi Makam Tokoh-Tokoh Islam yang bersejarah dan berada di Tiongkok, diantaranya adalah makam makam sahabat Nabi Muhammad SAW”.
Diantaranya Makam Sahabat Sahabat Saad bin Abi Waqos dan Ashabul Khoir dua sahabat Nabi yang makamnya berada di Fuchou dan Makam Cheng Ho di Nanjing.
Demikian penjelasan Profesor Lulusan Universitas Ummul Qura Mekkah Al mukarromah.
Kang Said juga Juga memberikan Bbntahan terkait Kasus Uighur yang selalu hangat dibicarakan.
“Isu Muslim Uyghur telah digoreng oleh pihak barat sebagai komoditas politik yang mencoba membenturkan Dunia Islam dengan Tiongkok dan sebagai framing barat untuk menekan kedaulatan pemerintah Tiongkok”," ujar Kang Said.
Dalam Sambutannya Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok Untuk Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia adalah sahabat Baik Tiongkok.