Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar di Partai Golkar setelah meninggalkan Partai Demokrat.
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan berdasarkan informasi yang didapatnya bahwa Soekarno akan menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar.
"Beliau saat ini ditugaskan masuk di dewan pakar. Informasi terkahir dia akan menjabat sebagai salah satu Wakil Ketua Dewan Pakar," kata Dave saat dikonfirmasi, Selasa (3/1/2023).
Anggota DPR RI itu menyebut pihaknya menyambut baik atas bergabungnya Soekarwo.
"Ini adalah satu keputusan yang baik dan kita menyambut (baik)," ujar Dave.
Baca juga: Profil Soekarwo, Mantan Gubernur Jatim yang Tinggalkan Partai Demokrat dan Berlabuh ke Golkar
Dave menuturkan pengalaman dan pengetahuan Soekarwo akan bermanfaat bagi Partai Golkar untuk kemenangan partainya dan Airlangga Hartarto di 2024.
"Semangat beliau, pengetahuan, dan juga pengalaman beliau tentu akan bermanfaat untuk kemenangan Partai Golkar dan menuju kemenangan Pak Airlangga Hartarto dan juga dalam pengabdian Partai Golkar pada bangsa dan negara," ucap Dave.
Selain itu, ia menerangkan Soekarwo bukan asing lagi bagi Partai Golkar.
Sebab sebelumnya pernah menjadi Sekretaris Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Timur.
"Pernah menjabat juga sebagai Sekretaris AMPI Jawa Timur," ungkap Dave.
Profil Soekarwo
Sebelum pindah ke Golkar, Soekarwo adalah pengurus Partai Demokrat.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur periode 2010–2019.
Kemudian ia menjadi Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat pada periode 2013–2015.
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu juga pernah menjadi Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat periode 2015–2019.
Sebelum terjun ke politik, Soekarwo dikenal sebagai birokrat tulen.
Pria yang kini menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019 itu adalah mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) selama 2 periode.
Soekarwo menamatkan pendidikannya di SD Negeri Palur Madiun (1962), SMP Negeri 2 Ponorogo (1965), serta SMAK Sosial Madiun (1969).
Gelar sarjana hukum diperolehnya di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya (1979).
Sementara gelar pascasarjana hukum di Universitas Surabaya (1996), dan gelar doktornya di Universitas Diponegoro Semarang (2004).
Sebelum menjadi Gubernur Jatim, Soekarwo juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Jatim sejak 2003 hingga 2008.
Ia kemudian sebagai Gubernur Jatim sejak 12 Februari 2009 hingga 12 Februari 2019.
Dalam dua kali pertarungan di Pilgub Jatim, Soekarwo yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf berhasil mengalahkan Khofifah Indar Parawansa yang kini menjadi penggantinya.
Terkait hengkangnya Soekarwo dari Partai Demokrat, Tribunnews.com sudah mencoba menghubungi pengurus DPP Partai Demokrat.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada respons dari pengurus partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.