"Padahal haknya rakyat mendapatkan calon yang berkualitas itu kelemahannya," tegasnya.
Meski sistem proporsional tertutup punya kekurangan, Anggota DPR Komisi II itu juga mengatakan proporsional tertutup juga punya kelebihan tersendiri.
"Kelebihannya adalah partai akan menjadi institusi yang lebih sehat karena yang dipilih adalah partai, yang punya otoritas adalah pantai, yang akan tumbuh berkembang adalah partai," jelasnya.
Mardani melanjutkan tidak akan terjadi kader kutu loncat misal 2004 jadi kader Golkar, kemudian 2019 jadi kader Demokrat dan 2014 jadi kader PDIP dan terpilih terus.
Menurut Mardani proposional tertutup bakal ada kaderisasi partai yang baik.
"Kalau proporsional tertutup rakyat akan lihat karena cuma nyoblos partai. Mana partai yang baik, keterikatan masyarakat dengan partai akan baik dan biasanya kalau tertutup akan ada kaderisasi yang baik," jelasnya.
Mardani juga menjelaskan bahwa sistem proporsional tertutup sebetulnya pernah dipakai di Indonesia.
"Proporsional tertutup kita pernah gunakan sebelum 2004. Itu adalah menggunakan cara yang sederhana yaitu otoritas banyak diberikan kepada partai karena proposal tertutup kita cuma nyoblos partai. Nanti partai yang menentukan nomor urut calegnya bukan suara terbanyak," tutupnya.