Hal itu bermula, Rizal Ramli membuat cuitan melalui twitter miliknya soal pernyataan Mahfud MD yang mengatakan bahwa 'malaikat pun kalau masuk sistem bisa jadi iblis'.
Rizal Ramli lantas mengaitkan penyataan itu dengan Perppu Ciptaker.
"Lho ada Malaikat ganti baju jadi iblis hanya karena perbedaan posisi didalam vs diluar pemerintahan doang. Pantes hukum kacau. Kopas:?Mahfud: Kalau Saya Tak Jadi Menteri Juga Akan Kritik Perppu Cipta Kerja," tulis Rizal Ramli di akun twitter @ramlirizal sambil menyertakan link berita berjudul Mahfud: Kalau Saya Tak Jadi Menteri Juga Akan Kritik Perppu Cipta Kerja.
Cuitan itu pun dibalas oleh Mahfud MD, menurutnya Rizal Ramli salah dalam mengartikan, dan justru menyesatkan.
"Ternyata Rizal Ramli ini makin ngawur dan bodoh. Tunjukkan, kapan saya bilang bahwa setiap orang yang masuk kekuasaan menjadi iblis. Gobloklah pernyataan tersebut. Kapan dan dimana saya bilang begitu? Ayo. Saya bilangnya bukan begitu lah tapi begini," kata Mahfud.
Mahfud kemudian menjelaskan maksud pernyataan 'malaikat pun kalau masuk sistem Indonesia bisa jadi iblis'.
Ia mengatakan, ucapan itu lontarkan saat masih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2012 silam.
Lalu konteksnya, kata Mahfud, adalah soal evaluasi sistem Pilkada, sebab saat itu, sistem yang ada mendorong kandidat untuk melakukan tindakan korupsi.
"Waktu itu yang saya bilang, Jika sistem Pilkada tidak diubah maka 'malaikat pun kalau masuk ke dalam sistem Indonesia bisa jadi iblis'. Waktu itu (2012) sebagai Ketua MK saya sampaikan itu sebagai usul agar sistem Pilkada diubah, sebab sistem yang ada mendorong kepala daerah korupsi sehingga banyak yang masuk penjara," cuit Mahfud.
Mahfud mengaku memang sengaja diam ketika Rizal Ramli mengkritik namun itu justru membuat Rizal merasa pintar dan semakin ngawur.
"Anda RR merajalela ngawurnya karena didiamkan sehingga merasa pintar. Saya tahulah Anda itu siapa. Sebodoh apa pun tak mungkinlah, selama punya otak, kita mengatakan bahwa orang yang masuk kekuasaan jadi iblis," kata Mahfud.
"Saya tidak antikritik. Tapi kalau orang menjawab dan mengkritik balik jangan dituding antikritik, ya," tambahnya.
Masih bergulir, Rizal Ramli justru membalas kembali cuitan Mahfud MD dengan mengatakan, bahwa Menko Polhukam yang merupakan kawannya itu merasa panik dengan cuitan Rizal sebelumnya.
"Wong ndak usah diladeni,, wong panik karena membela yang tidak benar. Mantan Ketua Hakim MK kok melemahkan Keputusan MK soal Omnibus Law, dengan mendukung Perpu, hanya untuk sekedar menjilat Presiden. Logika kemana, integritas dimana?" ucapnya membalas pertanyaan warganet di twitter 'Gmn ini Pak @RamliRizal. Setau aku anda berkata benar,dan objektif mengkritisi kebijakan.'