Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menggelar perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 pada Selasa, 10 Januari 2023.
Sebanyak 2000 pengisi acara akan memeriahkan HUT ke-50 PDIP yang rencananya dihadiri 25.000 orang.
Puncak perayaan HUT ke-50 PDIP akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
JIExpo Kemayoran adalah sebuah tempat pameran terbesar di Indonesia dan kerap dipakai untuk berbagai baik event regional maupun event internasional.
Mengutip dari exhibition.jiexpo.com, JIExpo Kemayoran memiliki luas hingga 44 hektare dengan luas yang digunakan untuk pameran sebesar 100.000 m2.
Luas lahan itu terdiri dari 50.000 m2 area indoor dan lebih dari 50.000 m2 ruang terbuka atau area outdoor.
Baca juga: Lokasi Puncak HUT PDIP 2023 akan Diselenggarakan di JIExpo Kemayoran
Sejak diambil alih dari Jakarta International Trade Fair (JITF) pada 2003, JIExpo Kemayoran menampung area seluas sekitar 18.000 meter persegi yang terdiri dari Hall A, Hall B, dan Hall C.
Kemudian pada 2005, JIEXPO menambah lagi area Hall yang diberi nama Hall D1 dan Hall D2 dengan luas seluas 10.000 meter persegi dan terus dikembangkan lagi pada 2014-2015.
Artinya, sejak diambil alih, area venue JIExpo Kemayoran menjadi lebih besar dari dua kali lipat.
Dari sebelumnya 18.000 meter persegi, kini menjadi 50.000 meter persegi.
Sejalan dengan perluasan tersebut, okupansi di JIExpo Kemayoran juga meningkat hingga 65 persen.
Saat ini, JIExpo Kemayoran menyediakan area indoor yang fleksibel mulai dari 2.000 m2 hingga 50.000 m2 dan area outdoor hingga 65.000 m2.
Baca juga: Kapan HUT PDIP 2023? Puncak Acara Akan Digelar di JIExpo Kemayoran pada 10 Januari 2023
Pihak pengelola, PT Jakarta International Expo (JIEXPO) mengklaim, JIExpo Kemayoran sangat cocok untuk menggelar berbagai acara.
Misalnya pameran, konser, pertemuan, seminar, dan konferensi.
Area pameran dalam ruangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu Sayap Timur dan Sayap Barat.
Sayap Timur terdiri dari Hall A, Hall D1, dan Hall D2. Aula ini saling terhubung dan tersedia hingga 20.000 m2.
Sementara Sayap Barat terdiri dari Hall B, Hall C, dan penghubung antara Hall B3 dan Hall C3 dengan luas 20.000 m2, serta Gedung Pusat Niaga (GPN) dan Convention Center yang memiliki total luas 10.000 m2.
Pemilik JIExpo Kemayoran
Mengutip dari wikipedia.org, JIExpo Kemayoran dimiliki oleh PT Jakarta International Expo (JIEXPO) sebesar 86,88 persen dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 13,12 persen.
JIEXPO adalah anak perusahaan dari grup Central Cipta Murdaya (CCM) yang dikenal dengan pengalaman dan reputasinya di berbagai industri Indonesia.
Misalnya manufaktur, perdagangan dan pameran, pertanian, pengembangan properti, dan lainnya.
Lantas, siapakah pemilik grup Central Cipta Murdaya (CCM)?
Sosok pemilik grup CCM yang secara otomatis memiliki JIExpo Kemayoran adalah Murdaya Poo.
Murdaya Poo dikenal sebagai pengusaha sukses sekaligus orang terkaya di Indonesia.
Menurut Forbes.com, Murdaya Poo menduduki peringkat ke-39 dari daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Murdaya Poo tercatat memiliki harta kekayaan sebesar 1,5 miliar dolar AS atau sekira Rp 23,3 triliun.
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, Murdaya Poo lahir di Blitar pada 12 Januari 1946 sehingga saat ini, usianya 76 tahun.
Ketika masih muda, pemilik nama lengkap Murdaya Widyawimarta Poo ini pernah menjadi penjual koran.
Pada 1972, Murdaya Poo memulai bisnis sebagai seorang kontraktor.
Saat itu, ia tidak memiliki pesaing karena ia adalah satu-satunya pengusaha kontraktor yang ada.
Hal tersebut membuat bisnisnya berkembang dengan cepat.
Pada 1992, Murdaya Poo mendirikan Central Cipta Murdaya (CCM) Group.
Sukses di bisnis, Murdaya Poo menjajal peruntungan dengan terjun ke dunia politik.
Ia bergabung dengan PDIP dan menduduki jabatan Ketua DPP PDIP.
Sebelum menjabat kKetua DPP, dia menjadi bendahara umum PDIP.
Murdaya Poo juga pernah menjadi anggota DPR RI dan duduk di komisi III periode 2004-2009.
Suami pengusaha Hartati Murdaya ini juga dikenal sebagai penyandang dana bagi PDIP.
Namun pada Desember 2009, DPP PDIP memecat Murdaya Poo sebagai sanksi karena dianggap tidak mematuhi kebijakan partai.
Sekjen PDIP saat itu, Pramono Anung dan Ketua Fraksi PDIP, mendiang Tjahjo Kumolo mengatakan, Murdaya Poo dipecat karena dinilai tidak loyal kepada
Menurut Tjahjo Kumolo, Murdaya Poo sudah melanggar garis besar kebijakan partai.
Dia dipecat supaya tidak menjadi contoh buruk bagi kader PDIP lainnya.
Pemecatan Mudaya Poo dari keanggotaan PDIP berdampak pula pada pemecatannya sebagai anggota DPR.
Pada Pemilihan Legislatif 2009 lalu, Murdaya Poo mencalonkan lewat PDIP.
Posisi Murdaya Poo digantikan oleh Ikhsan Haryono.
"Yang menggantikan tentunya yang menjadi suara terbanyak kedua di Dapil Tangerang yaitu Pak Ikhsan Haryono," kata Pramono Anung, dikutip dari Surya.co.id.
Pramono mengungkapkan Murdaya dianggap tidak memberikan dukungan pada calon PDIP pada Pilpres 2009.
Malahan ia diduga mendukung calon lain.
"Tindakan yang dilakukan Pak Murdaya sebagai pengurus DPP ini tidak elok," katanya.
Sebelumnya, Wasekjen PDIP kala itu, Agnita Singadikane mengungkapkan pemecatan Murdaya Poo karena tidak loyal dan sering nongol di kampanye Partai Demokrat.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribunnewswiki.com/Yusuf) (Surya.co.id)