"Ada keributan, tetapi bisa diselesaikan. Itu kemajuan kita," kata Mahfud.
Selain itu, kata dia, demokrasi menyebabkan tingkat mobilitas sosial vertikal naik.
Menurutnya, saat ini banyak orang menjadi lebih maju.
Baca juga: Mahfud MD: Catat Ya, Tahun 2024 Pasti Ada yang Menuding KPU Itu Curang
Orang-orang yang tadinya harus terbelakang karena didiskriminasi oleh kebijakan, lanjut dia, sekarang boleh bersaing.
"Sehingga banyak orang yang tadinya termasuk kaum marjinal sekarang bisa naik. Ya, kita semua ini bisa sekolah, bisa menjadi apa. Saudara itu bisa sekolah ke Australia misalnya. Dan seterusnya. Itu kan bagian dari kemajuan demokrasi," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, masyarakat Indonesia sepakat bahwa ketika Indonesia didirikan pada tahun 1945 sistem yang dipilih adalah demokrasi.
Bahkan, kata dia, bukan hanya sistemnya melainkan juga dasar dan mekanisme demokrasi sebagai pedoman tata kelola bernegara karena demokrasi dianggap yang terbaik.
Oleh sebab itu, kata dia, ketika pemerintahan atau politik bermasalah maka pilihannya selalu kembali kepada demokrasi.
Ia mencontohkan pada tahun 1945 tiba-tiba lahir demokrasi liberal dengan sistem parlementer.
Kemudian pada tahun 1959 karena demokrasi liberal bermasalah, lanjut dia, maka lahir demokrasi terpimpin.
Kemudian pada tahun 1966 lahir demokrasi Pancasila.
Baca juga: VIDEO Mahfud MD Bicara Relasi Hukum Islam dan Hukum Nasional di Ponpes Salafiyah Syafiiyah
Selanjutnya, setelah reformasi 1998 saat ini, ia pun mengajak masyarakat membangun demokratisasi dalam kehidupan bernegara agar tata kelola pemerintahan negara menjadi baik, terhindar dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"Sehingga apa? Sehingga kita jangan berpikir sistem lain lah, demokrasi ini tetap yang terbaik. Nah, kekurangan-kekurangan, jebakan-jebakan konfigurasi tadi kita perbaiki pelan-pelan," kata Mahfud.