TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi (MAKI) Boyamin Saiman menanggapi soal penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe pada Selasa (10/1/2023).
Boyamin mengatakan, penangkapan terhadap tersangka korupsi itu adalah bukti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa bermain strategi.
"Bukti KPK bisa main strategi lah, kira-kira begitu," kata Boyamin, dikutip dari youTube MetroTvNews, Rabu (11/1/2022).
Boyamin mengatakan, KPK melakukan penangkapan saat Lukas Enembe lengah.
Menurutnya, Lukas Enembe lengah karena mengira tak akan ada upaya penangkapan pada dirinya.
Sebab KPK, kata Boyamin, beberapa kali menyatakan tak berani menangkap Gubernur Papua itu karena takut ada gesekan dengan massa pro Lukas Enembe.
Baca juga: Situasi Terkini di RSPAD Jakarta, Lokasi Rawat Inap Lukas Enembe, Tak Ada Penjagaan Ketat Polisi
"KPK melakukan penangkapan saat Pak Lukas agak lengah."
"Dikiranya nggak ada penangkapan kan, karena kan beberapa kali pimpinan KPK ngomong tidak berani menangkap karena takut ada gesekan," katanya.
"Kalau kita bicara soal strategi, ini strategi untuk menangkap Pak Lukas Enembe, bahwa dia lengah karena seakan-akan KPK nggak berani menangkap tapi buktinya berani menangkap," lanjutnya.
Menurut Boyamin, selama empat bulan KPK menunggu pendukung Lukas Enembe mereda agar proses penangkapan tidak diwarnai gesekan.
"Bisa jadi ini strategi KPK menunggu reda masyarakat pendukung LE (Lukas Enembe)."
"Mengingat pendukungnya sangat solid pada waktu itu," kata Boyamin.
Boyamin pun memberikan apresiasi atas keberhasilan KPK menangkap Lukas Enembe.
"Ya KPK sekarang kita apresiasi lah karena tegas dan punya strategi."