Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri soal polemik wacana perpanjangan masa jabatan presiden.
Anies Baswedan menyebut keputusan Megawati untuk bertahan dengan sistem jabatan presiden dua periode merupakan sikap dari kualitas kepemimpinannya sebagai ketua umum partai politik terbesar di Indonesia saat ini.
"Bu Megawati telah menunjukkan kualitasnya, sebagai penjaga sistem pelembagaan demokrasi kita. Penjaga konsolidasi demokrasi Indonesia," kata Anies baswedan dalam diskusi panel lembaga ISEAS Yusof Ishak - Regional Outlook Forum 2023 di Singapura, ditulis Kamis (12/1/2023).
Menurut Anies Baswedan, Megawati menjadi cermin dari seorang politisi senior berpengalaman yang meskipun kader dan partainya sedang berkuasa, tapi tak lantas ingin mempertahankan kekuasaannya lewat sistem yang keliru.
"Beliau mau menerima dan mengikuti sistem konstitusi Indonesia yang membatasi kekuasaan presiden hanya dua periode saja," ujarnya.
Baca juga: Tolak Wacana Tiga Periode, Megawati: Bukan Pak Jokowi nggak Pintar
Anies Baswedan berharap pernyataan Megawati dalam HUT ke-50 PDIP ini dapat sekaligus menutup polemik tentang perpanjangan periode jabatan presiden yang belakangan dimunculkan pihak tertentu.
"Dan dari apa yang kita lihat dari pernyataan Ibu Megawati hari ini, saya kira akan meredam polemik yang menghangat saat ini. Saya yakin polemik itu akan berakhir minggu depan," tutup Anies Baswedan.
Diketahui saat memberikan pidato politik dalam HUT ke-50 PDIP, Megawati Soekarnoputri sempat menyindir soal perpanjangan masa jabatan presiden.
Baca juga: Masinton Pasaribu: Aspirasi Tiga Periode, Konyol dan Lecehkan Konsistusi
Megawati secara tegas menolak adanya wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
“Kalau sudah dua kali, ya maaf, ya dua kali. Bukan Pak Jokowi nggak pinter, ngapain saya jadiin kalau nggak pinter,” kata Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Berkaca dari negara Paman Sam yang sudah lebih dari 200 tahun berdiri prinsip demokrasinya tetap hanya memiliki dua partai.
Karena itu, Indonesia juga perlu tetap berdiri pada prinsip yang sudah ada dalam berdemokrasi.
Baca juga: Tiga Hal Ini Disebut Jadi Penyebab Isu Jokowi Cawapres hingga Tiga Periode Selalu Mencuat
“Hal itu menurut saya hal yang baik. Jadi ketika Bung Karno dijadikan presiden seumur hidup, mendadak-mendadak sepertinya terus dibuat kesalahan, dilengserkan. Apa mau begitu terus? Ini pertanyaan saya dari seorang ibu, seorang ibu rumah tangga warga negara Indonesia,” ujar Presiden ke-5 RI ini.