Selain itu terdakwa juga tampak tidak intimidatif sehingga mengurangi kesan ia adalah sosok biadab.
Ujung-ujungnya, berkurang kemungkinan terdakwa divonis bersalah.
Atau, karena ia terkesan lebih manusiawi, hukumannya bisa lebih ringan.
"Dari situlah muncul istilah nerd defense atau strategi pembelaan diri dengan menampilkan diri laiknya si kutu buku," ucapnya.
Terdakwa yang dalam situasi normal tak memakai kacamata, kemudian memakai kacamata tanpa ukuran.
Bukan sebatas gimmick apalagi untuk gagah-gagahan, faedah kacamata terhadap jalannya persidangan ternyata tak bisa dipandang sebelah mata.
"Nah bagi Ferdy Sambo yang punya raut muka keras jelas butuh "pelembut" guna melembutkan hati hakim. Pertanyaannya, ampuhkah nerd defense meloloskan FS dari lubang jarum?," tutur Reza Indragiri Amriel.
Keluarga Berharap Putri dan Sambo Dihukum Maksimal
Terkait tuntutan terhadap Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo yang akan dibacakan JPU pada pekan depan, keluarga Yosua ingin Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mendapat hukuman maksimal.
"Sudah lama menunggu persidangan, mudah-mudahan tercapai yang kami harapkan," ujar Rohani, bibi Yosua, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Rohani, selama ini empat terdakwa kasus pembunuhan Yosua konsisten berbohong di pengadilan.
"Mereka berusaha menutup tidak menunjukkan kejujuran, berbohong," ucapnya.
Ia juga menuturkan, keluarga Yosua melihat Putri Candrawathi penuh kebohongan dalam tuduhan pelecehan seksual ketika memberikan keterangan di persidangan.
"Dari sini bisa menilai, sudah dilecehkan, dibanting, diperkosa, kok masih memanggil Yosua bertatap muka di ruangan dengan alasan sudah memaafkan. Kalau saya sebagai perempuan, dijawil saja, sudah saya tampar yang melecehkan," kata Rohani.