Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah akan kembali beroperasi pada Selasa (17/1/2023) pasca-bentrok pekerja pada Sabtu (14/1/2023) lalu.
Hal itu disampaikan Kapolri setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (6/1/2023).
Menurut Kapolri keputusan beroperasi tersebut diputuskan oleh perusahaan.
“Jadi keputusan beroperasi kembali ini diputuskan perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa beroperasi kembali,” kata Kapolri.
Pihaknya kata Kapolri berkomitmen untuk memastikan perusahaan atau industri tersebut bisa beroperasi kembali.
Baca juga: 548 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Area Smelter PT GNI Pascakericuhan yang Tewaskan 2 Pekerja
Menurutnya Polri dibantu TNI siap mengawal dan mengamankan operasional perusahaan karena berdampak pada tenaga kerja Indonesia di tempat tersebut.
“Selain itu tentu produk dari kegiatan smelter ini memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam penambahan devisa khususnya dalam hilirisasi,” katanya.
Kepolisian dibantu TNI saat ini telah melakukan pengamanan di lokasi bentrokan.
Kapolri mengatakan sebanyak 548 personel diterjunkan ditambah dua SSK Brimob dari pusat.
“Polri dibackup TNI siap mengawal dan mengamankan agar situasi bisa bertahan dan kondusif” katanya.
Sebelumnya bentrok pekerja yang terjadi di Kawasan PT Gunsbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengakibatkan dua orang tewas.
Bentrok pekerja di PT GNI tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial TikTok, Twitter, Instagram hingga Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Kapolri: 71 Orang Diamankan Terkait Bentrok di PT GNI Morowali, 17 Diantaranya Jadi Tersangka
Diketahui bentrok pekerja di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023).
Kericuhan pekerja ini melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal.
Akibat dari bentrok itu, dua orang tewas, satu di antaranya TKA, dan korban lain merupakan pekerja lokal.
Dua korban bentrok di PT GNI yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Sementara itu, beberapa TKA dan TKI juga mengalami luka-luka.
Polda Sulawesi Tengah memastikan korban tewas akibat bentrokan PT GNI hanya dua orang.
Dua korban yang tewas tersbeut merupakan satu tenaga kerja asing (TKA) dan satu pekerja lokal.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto untuk menepis informasi yang menyebut jika ada tiga korban yang tewas akibat bentrokan PT GNI.
"Korban meninggal dunia 2 orang bukan 3 orang, 1 TKA dan 1 TKI," kata Didik, Senin (16/1/2023).