"Diantaranya penundaan, penurunan, dan upaya lain melalui dana dompet pendidikan, mencarikan beasiswa, mencarikan bapak atau ibu asuh."
"Dalam hal ini saya sendiri siap menjadi bapak asuh," tegasnya.
Baca juga: 10 Jurusan Sepi Peminat di UGM, UNY, dan UI Dilengkapi Daya Tampung dan Persentase Keketatan
Sementara terkait viralnya cuitan tersebut, Sumaryanto mengatakan akan memanggil pemilik akun Twitter tersebut yang bernama Ganta Semendawai.
Pemanggilan tersebut dalam rangka untuk mengklarifikasi terkait cuitannya tersebut.
"Rencana minggu depan (dipanggil)," kata Sumaryanto.
Soal meninggalnya R, Sumaryanto pun berduka dan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya.
"Kami ikut sedih dan berbela sungkawa, InsyaAllah Almarhumah khusnul khaatimah dan keluarga yang ditinggal tabah/tawakal."
"Atas peristiwa atau unggahan tersebut, kami gunakan sebagai bahan evaluasi, semoga menjadi lebih baik bagi semuanya," katanya.
Terpisah, Ganta menyayangkan sikap Sumaryanto yang dianggapnya tidak mencerminkan seorang rektor.
Baca juga: Rintangan Bukan Hambatan, Putri Buruh Tani Menjadi Lulusan Terbaik UNY
Ia meminta agar Sumaryanto juga merubah kebijakan terkait UKT di UNY.
"Bertindaklah seperti rektor, hadirlah dalam kebijakan. Siapapun bisa bicara besar, tapi semua dibuktikan dalam tindakan dan kebijakan."
"Saya membutuhkan sosok rektor dari Sumaryanto bukan bapak. Sumaryanto harus belajar konsep bapakisme dengan segala kritiknya," kata Ganta saat dihubungi Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)