"Hasil penyelidikan scientific ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi pembunuhan yang sama," kata Fadil.
Fadil menyebut Wowon dan dua rekannya itu terlibat serangkaian pembunuhan yang menewaskan 4 korban di Cianjur.
Polisi menemukan empat jenazah berupa kerangka di tiga lubang.
Jenazah tersebut atas nama Bayu yang masih anak-anak di lubang pertama, Noneng dan Wiwik dalam satu lubang, dan Farida di lubang ketiga.
Meski begitu, polisi masih perlu mengidentifikasi lebih lanjut. "Di TKP Cianjur, ada empat kerangka," kata Fadil.
Selain di Bekasi dan Cianjur, ada juga satu jenazah di Garut yang sempat dibuang ke laut.
"Di Garut ada satu orang dikuburkan setelah sebelumnya dibuang ke laut. Dia menjadi korban, untuk menghilangkan jejaknya dibaung ke laut, ditemukan oleh masyarakat, lalu kemudian dikuburkan secara wajar. Ini sedang kita dalami," kata Fadil.
Adapun pembunuhan terhadap Ai dan anak-anaknya di Bekasi juga didasari pembunuhan sebelumnya.
Satu keluarga itu diracun hingga tewas oleh pelaku karena mengetahui mereka pernah membunuh.
"Itu mengapa ketiga korban dihilangkan nyawanya ternyata mereka mengetahui para tersangka melakukan pembunuhan lain. Ada potensi kejahatannya terbuka," tambah Fadil terkait alasan para korban dibunuh.
Fadil lalu menyebut kasus ini adalah pembunuhan berantai yang mirip dengan kasus Ryan Jombang.
"Termasuk saksi-saksi yang mengetahui (dibunuh). Jadi itu yang dia sebut 'perjuangan'. Kalau kita ingat kasus terpidana Ryan Jombang, ini kurang lebih sama modus operandi intimated related," kata Fadil.
Terkait pembunuhan sebelumnya, dalam menjalankan aksinya Wowon dan rekannya menjanjikan para korban dapat menjadi kaya mendadak lewat kekuatan supranatural.
Fadil memaparkan, 'perjalanan perjuangan pembunuhan' yang dilakukan tiga tersangka adalah menipu, mengiming-imingi korban kesuksesan hidup, membunuh korban setelah mendapatkan uang.