TRIBUNNEWS.COM - Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala meminta polisi untuk menelusuri seluruh motif pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Wowon Cs.
Menurutnya, tidak hanya sekedar motif ekonomi saja yang melatarbelakangi kasus pembunuhan ini.
Polisi harus mendalami adanya motif penggandaan uang yang tentunya berbeda dengan motif ekonomi.
Selain itu polisi juga perlu memeriksa motif perilaku Wowon yang menghilangkan nyawa keluarganya sendiri.
Termasuk motif meracuni para korbannya.
Motif-motif ini, kata Adrianus, bisa saling berkaitan dan bisa menambah jumlah tuntutan bagi para tersangka.
Baca juga: Warga Saksikan Pembongkaran Makam Siti Fatimah Korban Pembunuhan Berantai Wowon dkk
"Soal motif penggandaan uang, itu harus dibedakan dengan motif ekonomi, dalam arti bahwa ketika sudah terima uang lalu kemudian uang hendak dikuasai, itu secara pidana beda."
"Selanjutnya adalah ketika ada niat dari para pelaku untuk melenyapkan nyawa anggota keluarga yang telah melihat perbuatan di Cianjur, dalam rangka melenyapkan korban-korban sebelumnya."
"Dan terkait dengan upaya keracunan ini juga dapat dianggap sebagai suatu motif sendiri khususnya untuk memperkuat kemampuan teknik," jelas Adrianus dikutip dari Kompas Tv.
Sebagaimana diketahui, Wowon bersama dua tersangka lain yakni Solihin alias Duloh dan adiknya yang bernama M Dede Solehudin, saat ini telah ditahan.
Baca juga: Daftar Korban Selamat Wowon cs, Anak Tiri Wowon Lolos dari Pembunuhan karena Tak Ikut ke Bekasi
Tiga tersangka kasus pembunuhan berantai alias serial killer Bekasi-Cianjur ini ditempatkan di rumah tahanan (rutan) Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menjelaskan saat ini ketiganya ditahan di sel terpisah.
"Penahanan masing-masing pelaku tersebut tentu secara terpisah tidak akan disatukan,” ujar Trunoyudo, Selasa (24/1/2023).
Adapun alasan pemisahan sel ini, kata Trunoyudo, dilakukan guna mempermudah proses penyidikan para tersangka.
“Untuk memenuhi proses penyidikan,” jelas Trunoyudo.
Baca juga: Polda Metro Bongkar Makam TKW Siti Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs
Tes kejiwaan
Selain ditahan, pihak kepolisian juga akan melakukan tes kejiwaan kepada Wowon cs.
Kombes Trunoyudo mengatakan pihak kepolisian akan melakukan pendalaman bersama dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kemungkinan para tersangka mengalami gangguan mental atau tidak.
"Ya, Apsifor juga sudah kami libatkan, artinya ada secara prosedural kan, memakan waktu, ada observasi dan lain-lain," kata Trunoyudo, Senin (23/1/2023) dikutip WartaKotaLive.com.
Lebih lanjut, masyarakat diminta untuk sabar menanti hasil pemeriksaan kejiwaan Wowon cs ini.
"Ini tidak bisa kami buka juga secara teknis. Namun, nanti rilis bagaimana motif tentu itu mendasari secara scientific dari psikologi forensik," sambung Trunoyudo.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Abdi Ryanda Shakti)(WartaKotaLive/Ramadhan L Q)