Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ajudan Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal mengaku sempat satu mobil dengan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Posisi satu mobil itu disebutnya saat perjalanan pulang dari Rumah Magelang menuju Rumah Duren Tiga.
Akan tetapi dia membantah tudingan berniat mencelakai Brigadir J dengan menabrakkan mobil.
"Tidak pernah terbersit niat sekecil apapun dari dalam hati saya akan menabrakkan mobil yang saya kendarai bersama dengan almarhum Nofriansyah Yosua Hutabarat untuk mencelakai atau bahkan membunuh almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat," ujarnya dalam sidang pleidoi atau pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (24/1/2023).
Baca juga: Ricky Rizal Minta Maaf ke Ibunya: Usia Beliau Sudah Lanjut Tapi Harus Hadapi Cobaan Sangat Berat
Menurutnya, niatan demikian tidak akan dilakukannya.
Sebab hal tersebut sama saja dengan mencelakai diri sendiri.
"Apabila saya lakukan hal tersebut, sama saja saya berniat untuk bunuh diri," kata Ricky.
Oleh sebab itu dia menganggap bahwa hal demikian tidak masuk akal.
Apalagi dirinya memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga sehingga tidak ingin mencelakai diri sendiri.
"Saya mempunyai keluarga, saya sangat mencintai dan menyayangi keluarga saya. Dan saya juga merupakan orang yang masih sehat akal dan jiwanya," ujarnya.
Sebagai informasi, tudingan Ricky yang ingin menabrakkan mobil itu pertama kali muncul dari keterangan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E saat memberikan kesaksian di persidangn pada Rabu (30/11/2022).
Keinginan Ricky itu diketahui Richard pada saat dirinya beserta Kuat Maruf dan Ricky Rizal dikumpulkan dalam satu ruangan oleh Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan usai peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Kami sering dipanggil bapak (Ferdy Sambo) dan ibu (Putri Chandrawati) di lantai dua ngobrol, tetap terangkan (skenario) itu," kata Richard dalam persidangan.