Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan Pemilu 2024 kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dan punya tantangan tersendiri.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Pol & PUM) Bahtiar mengatakan dalam kontestasi politik kali ini baik penyelenggara pemilu dan masyarakat sebagai pemilih harus bertempur melawan algoritma.
Hal ini disampaikan Bahtiar dalam Webinar Kemendagri yang berlangsung daring, Rabu (25/1/2023).
Algoritma, jelas bahtiar, memiliki dua sisi. Kedua sisi inilah yang di mana nantinya menjadi tantangan ke depan baik untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) selaku penyelenggara serta masyarakat.
“Jadi algoritma ini memiliki dua mata. Mata baik dan mata kurang baik. Jadi algoritma ini bisa memaksa menciptakan kebenaran-kebenaran, memaksa orang menerima sebagai kebenaran apabila kita tidak mampu memahami kerja teknologi dengan baik,” jelasnya.
Sehingga, besar peranan penyelenggara pemilu dalam hal menghadirkan pemilih cerdas yang di mana nantinya akan berekor pada kualitas pemimpin yang dipilih.
“Jadi menghadirkan pemilih cerdas hari ini tantangannya tentu berbeda dengan lima 10 tahun yang lalu karena hari ini bertempur juga dengan kebenaran-kebenaran yang disiapkan teknologi-teknologi algoritma,” ucap Bahtiar.
Baca juga: Minta Badan Pengawas Pemilu Serius Olah Perbawaslu, Pimpinan Komisi II DPR: Jangan Tambah Kerja DKPP
“Oleh karenanya edukasi masyarakat hari ini memiliki tantang sendiri, berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya,” tambahnya.
Besar harapan Mendagri terhadap para penyelenggara pemilu supaya agenda lima tahunan ini berjalan lancar. Apalagi mengingat Pemilu 2024 merupakan sejarah baru di mana pemilihan kepala negara dan kepala daerah dilakukan bersamaan di tahun yang sama.
“Salah satu tugas besar kita untuk memastikan ini pemilu 2024 dan pilkada 2024, ini sejarah dalam sejarah demokrasi kita pertama kali kita melakukan agenda sukses kepemimpinan nasional dan agenda sukses pimpinan daerah bersamaan dalam tahun yang sama,” ujar Bahtiar.