TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berharap bantuan organisasi masyarakat (ormas) dalam menghadapi Pemilu 2024.
Hal ini, kata Anggota KPU RI Mochammad Afifuddin, sebab KPU tidak bisa bekerja sendiri dan tentu akan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
Maka dari itu, tegas kata pria yang akrab disapa Afif ini, dalam paparan di webinar yang berlangsung daring, Rabu (25/1/2023), pentingnya kerjasama KPU dengan ormas.
"Apa yang bisa dilaksanakan dalam kaitan kerjasama yang bisa kita formulasikan dengan organisasi kemasyarakatan, kita bisa melakukan pendidikan pemilih, tidak harus menciptakan forum-forum baru," kata Afif.
Afif mencontohkan dua ormas besok serti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di mana punya banyak sekali forum keagamaan yang masif. Dalam forum tersebut, lanjutnya, bisa dimasukkan beberapa materi pemilu.
"Misalnya organisasi seperti NU, Muhammadiyah, ini punya banyak sekali forum-forum. Cukup dengan memasukkan beberapa materi pemilu yang baik, pemimpin yang bak, apa yang harus dihindari, kapan menggunakan hak pilih, bagi kami itu sangat membantu," kata Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan Internal KPU RI ini.
Di satu sisi, pihak KPU juga memerintahkan jajarannya di provinsi untuk melakukan sinergi dengan seluruh elemen oramas di level untuk menyukseskan pemilu.
Tak bisa dipungkiri, lanjut Afif, akan banyak halangan dan rintangan dalam tahapan Pemilu mendatang seperti politik transaksional, politik identitas, hingga wabah Covid-19 yang masih membayangi.
Baca juga: KPU Minta Ketegangan Antar-Parpol Diakhiri dalam Hadapi Pemilu Serentak
"Tentu kita harus prepare dalam situasi terburuk apa antisipasinya termasuk bencana alam, geografis, kondisi cuaca, dan konflik antar pendukung yg harus diantisipasi," tegasnya.